TEMPO.CO, Palangka Raya - Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) sudah memasuki musim kemarau, dan berdasarkan data Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla dalam dua hari terakhir (22-23 Agustus 2020) telah ditemukan 94 titik panas atau hotspot dengan luas lahan yang terbakar mencapai total 35,84 hektare.
Menurut Wakil Komandan Satuan Tugas Karhutla Kalteng Darliansyah, dari 94 hotspot yang ditemukan, di Kabupaten Barito Selatan ada 8 titik, Barito Timur 15 titik, Barito Utara 19 titik, Kapuas 8 titik, Kotawaringin Timur 1 titik, Lamandau 1 titik, Murung Raya 15 titik, Seruyan 24 titik, Sukamara 2 titik dan Pulang Pisau 1 titik.
“Saat ini sudah ada sebanyak tujuh unit helikopter pemadam kebakaran (waterbombing) yang siap untuk melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalteng, serta satu unit helikopter yang digunakan untuk patroli,” ujarnya, Senin, 24 Agustus 2020.
Sejumlah helikoter itu saat ini berada di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya sebanyak tiga unit, di Bandara Hasan, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, ada dua unit, dan di Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, ada dua unit.
“Kami harapkan dalam minggu ini nanti akan bertambah dua unit helikopter lagi sehingga jumlahnya menjadi sembilan unit,” ujarnya.
Darliansyah yang juga Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng mengatakan saat ini dari 14 kabupaten dan Kota se-Kalteng, sudah ada enam kabupaten dan kota yang menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
“Mereka adalah Kabupaten Barito Utara, Kotawaringin Timur, Sukamara, Katingan, Kotawaringin Barat, Seruyan dan Kota Palangka Raya. Diharapkan dengan sejumlah kesiapan yang sudah dilakukan kita bisa membuat Kalteng bebas asap,” tegasnya.
KARANA WW