TEMPO.CO, Jakarta - Walmart mengatakan akan bergabung dengan Microsoft untuk bisa menguasai aset perusahaan media sosial TikTok di Amerika Serikat. Rencana tersebut terungkap selang beberapa jam setelah pengunduran diri CEO TikTok, Kevin Mayer.
TikTok kini berada di tengah negosiasi untuk menjual operasi AS ke Microsoft dan Oracle. Pemilik TikTok, ByteDance, berencana memasuki pembicaraan eksklusif dengan masing-masing dari keduanya dalam 24 hingga 48 jam ke depan. Berdasarkan tenggat yang telah ditetapkan dalam perintah eksklusif Presiden Donald Trump, TikTok harus sudah memiliki kesepakatan pada 15 September jika tidak ingin diblokir.
Penjualan TikTok terjadi karena perusahaan asal Cina tersebut dituding mengancam keamanan nasional terkait data pribadi pengguna. Yakni patuh kepada Beijing untuk bisa mengakses data pengguna dan moderasi konten dari aplikasi video pendek yang sedang populer tersebut.
Pemerintah Trump meminta ByteDance, yang memiliki TikTok secara global, menjual operasinya di AS. Sembari negosiasi dilakukan, awal pekan ini TikTok menggugat kebijakan yang secara efektif melarang beroperasinya TikTok di AS tersebut.
Dalam pernyataannya, Walmart memuji integrasi TikTok dengan e-commerce dan kemampuan periklanan di pasar lainnya. Perusahaan retail yang sahamnya dilaporkan naik enam persen itu mengatakan bahwa kemitraan tiga arah dapat membawa integrasi itu (Walmart-Microsoft-TikTok) ke AS.
Baca juga:
Setelah TikTok dan ByteDance, Alibaba Terancam Ditekan Trump
Kesepakatan itu akan membantu Walmart menjangkau pelanggan di seluruh saluran penjualan virtual dan fisik, serta mengembangkan pasar online dan bisnis periklanannya. "Kami yakin bahwa kemitraan Walmart dan Microsoft akan memenuhi harapan pengguna TikTok AS sekaligus memenuhi kekhawatiran regulator pemerintah AS," ujar Walmart, dikutip Jumat, 28 Agustus 2020.
Sumber Reuters