TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta telah membuka keran bagi kampus di Yogya yang merasa siap menggelar kuliah tatap muka di masa pandemi Covid-19 September 2020 ini.
Salah satu kampus di Yogya yang memastikan akan memanfaatkan kuliah tatap muka secara terbatas dan bertahap terbatas itu sejauh ini baru Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Rektor UMY Gunawan Budiyanto menuturkan kegiatan pembelajaran atau perkuliahan secara tatap muka terbatas dan bertahap akan mulai dilakukan sesuai rencana awal, yaitu Senin, 14 September 2020.
Untuk mencegah terjadinya kerumunan di kampus, Gunawan mengatakan UMY bakal menerapkan perkuliahan tatap muka itu bergiliran satu angkatan saja setiap bulannya.
"Jadi mahasiswa semester 7 yang akan masuk kuliah tatap muka itu lebih dahulu, kemudian mahasiswa semester 5 bulan berikutnya dan mahasiswa semester 3 bulan berikutnya lagi," kata Gunawan, Ahad petang.
Gunawan mengatakan kuliah tatap muka ini pun difokuskan lebih untuk pendalaman materi dalam membentuk skill. Namun secara umum UMY tetap menitikberatkan pada kuliah online.
Gunawan mengatakan dalam pelaksanaan tatap muka ini UMY mengikuti arahan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Bahwa bagi perguruan tinggi yang hendak menyelenggarakan kegiatan tatap muka, harus melengkapi dengan sarana dan prasarana yang sesuai standar protokol kesehatan di masa pandemi.
Di antara kesiapan tersebut adalah penyediaan tempat cuci tangan di masing-masing pintu masuk gedung, penyediaan hand sanitizer di setiap lorong gedung dan kantor unit kerja, aturan wajib bermasker di area kampus, penyemprotan desinfektan di setiap gedung dan ruang, serta penataan kursi kuliah yang berjarak.
Selain itu UMY juga menerapkan pemasangan kipas angin sebagai pengganti air conditioner (AC), dan pengecekan suhu tubuh sebelum masuk pintu gerbang kampus dan di pintu masuk gedung di dalam area kampus.
"Kami juga melengkapi diri dengan berbagai aturan, standar protokol yang sudah dipublikasikan dan disosialisasikan ke semua civitas," kata Gunawan.
Gunawan menuturkan sebelumnya dari Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 01/EDR/Covid-19/2020 terkait larangan pembelajaran atau kegiatan tatap muka bagi setiap amal usaha Muhammadiyah yang bergerak di bidang pendidikan.
Gunawan memastikan UMY mendukung penuh arahan pimpinan pusat atas arahan itu. Hanya saja untuk UMY untuk prasarana dan persyaratan menggelar tatap muka itu sudah dinilai siap.
"Bagi perguruan tinggi yang belum siap dengan segala sesuatu terkait fasilitas kuliah tatap muka memang diwajibkan tetap memilih skema kuliah online," ujarnya.
Gunawan mengatakan pada Sabtu malam digelar pertemuan antara Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, MCCC, Majelis Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan PP Muhammadiyah dan semua pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah se-Indonesia.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam pertemuan itu menegaskan bahwa semua pihak harus berempati dan mendukung para dokter dan tenaga medis, antara lain dengan cara menjaga diri dari virus. Melalui kedisiplinan menaati protokol kesehatan, dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Haedar juga menegaskan bahwa Muhammadiyah sangat serius dalam upaya upaya menanggulangi penyebaran virus yang makin mengkhawatirkan dan meminta semua Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah untuk mengoptimalkan satuan tugasnya (satgas) dan segera memulai pembentukan satgas bagi kampus yang belum memiliki.
PRIBADI WICAKSONO