TEMPO.CO, Jakarta - Motorola mengklaim Motorola Razr (2020) yang akan datang telah diperbarui dan dapat dilipat sebanyak 200 ribu kali. Pengujian dilakukan di laboratorium dan ruangan yang terlihat seperti kotak hitam dengan sejumlah lampu yang semuanya terfokus pada mesin selebar sekitar 10 kaki (3 meter).
CNET, Senin, 14 September 2020 melaporkan, di dalam lab tersebut dipasang kamera dengan tripod yang mengarah ke mesin yang memberikan getaran aneh. Di bagian atas mesin setinggi pinggang di bagian punggungnya terdapat empat unit ponsel Motorola Razr (2020), mesin sepenuhnya membuka dan menutup keempat telepon secara bersamaan berulang kali.
Sepanjang desain dan proses manufaktur, Motorola menggunakan mesin serupa untuk menguji lipatan pada Razr (2020). Tidak seperti Samsung Galaxy Z Flip, yang dirancang untuk dibuka ke berbagai posisi, Razr dibuat untuk terbuka penuh dan datar atau tertutup sepenuhnya.
Untuk mengulang 200 ribu lipatan dalam waktu kurang dari lima tahun, mesin membuka dan menutup telepon sepenuhnya setiap 4 detik. Motorola membutuhkan waktu 10 hari untuk melipat setiap ponsel 200.000 kali dengan mesin ini.
Selama enam bulan terakhir Motorola menjangkau orang-orang yang memiliki Razr (2019) untuk mempelajari cara mereka menggunakan ponsel. Menurut Jeff Snow, manajer umum inovasi produk di Motorola, pemilik Razr membuka dan menutup ponsel mereka rata-rata 40 kali sehari.
Sementara pengguna super rata-rata 100 kali sehari. Karenanya, Motorola merancang Razr (2020) yang akan datang untuk bisa melakukan 200 ribu lipatan. "Kami tidak mengubah parameter pengujian. Tapi kami ingin memastikan bahwa kami memahami orang dan melebihi harapan mereka," kata dia.
Desain, layar, dan engsel 'zero gap' memungkinkan Razr mencapai tingkat ketahanan layar yang tinggi. Razr (2020) yang akan datang sebagian besar menggunakan desain yang sama dengan Razr (2019) meskipun dengan penyesuaian.
Pada Februari 2020 setelah penundaan berbulan-bulan, Motorola merilis Razr (2019) dengan layar lipat dan tim video CNET menguji daya tahan layar. Dengan menggunakan FoldBot dan berusaha membuka dan menutup telepon 100 ribu kali, setelah 27 ribu lipatan, Razr (2019) tidak dapat diuji lebih lanjut.
Sedang layar Razr (2020) terbuat dari lima lapisan berbeda yang kemudian disemprot dengan lapisan keras. Ketika lapisan-lapisan tersebut digabungkan, layar memiliki ketebalan 355 mikron (3,5 milimeter). Untuk memberi kesan tipis, Motorola Edge Plus menggunakan tumpukan panel OLED yang serupa untuk tepi lengkung layarnya.
Dan bukan hanya layarnya yang dilipat menjadi dua. Ada sejumlah koneksi termasuk empat antena 5G yang harus melintasi engselnya. Dan seperti ponsel lipat lainnya, baterai di Razr sebenarnya adalah dua baterai. Ini tidak hanya membantu keseimbangan, tapi juga menambah tingkat kerumitan karena keduanya harus terhubung melalui mekanisme engsel Razr.
Untuk memperbaikinya generasi sebelumnya Motorola mengaku telah menjalankan 40 pemeriksaan lab yang berbeda untuk menguji desain dan kualitas ponsel selama pengembangan dan produksi.
CNET | GSMARENA