Dengan tambahan data terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS bahwa 12 anak berusia kurang dari setahun telah meninggal karena Covid-19 per 12 September, Khaldun mendesak semua orang mengenakan masker, rajin mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak fisik. "Covid-19 bukan sesuatu yang bisa dianggap enteng," katanya lagi.
Khaldun bisa jadi menyentil Presiden AS Donald Trump yang belum lama ini terungkap mengakui besarnya ancaman virus corona jenis baru ini namun sengaja mengecilkannya di hadapan publik Amerika. Alasan Trump, tidak ingin menciptakan kepanikan.
"Tentu saja saya tidak ingin berseru-seru, 'kematian, kematian'," katanya dengan nada tinggi saat dimintai penjelasan atas sikapnya tersebut dalam jumpa pers di Gedung Putih, pada Kamis sepekan lalu.
Sebelumnya, dia menyatakan mencintai negaranya dan karenanya tidak ingin orang-orang menjadi takut karena ancaman wabah Covid-19. Dia juga mengatakan kalau dirinya berpotensi membawa Amerika Serikat ke kepanikan dan menyebabkannya kacau.
"Kami ingin menunjukkan rasa percaya diri. Kami ingin tunjukkan kekuatan sebagai sebuah bangsa. Dan itu yang sudah saya lakukan."
Baca juga:
Tembus 5 Juta Kasus Covid-19, India Diperkirakan Segera Lampaui Amerika
Tapi, sebagian kalangan mengecam sikap itu justru menjerumuskan AS kini sebagai negara terdampak terburuk dari pandemi Covid-19. Per artikel ini dibuat, negara itu telah melaporkan 6,6 juta kasus infeksi virus itu dengan jumlah kematian yang hampir menyentuh angka 200 ribu kasus.
ABC NEWS | VOA | JOHNS HOPKINS UNIVERSITY & MEDICINE