Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diteliti, Kemampuan Virus Corona Covid-19 Tinggal di Layar Kaca Smartphone

Reporter

image-gnews
Seorang lelaki Suriah yang berasal dari Turki, mengenakan masker bermain game di ponselnya saat berada di pusat karantina, dalam pencegahan Virus Corona di kota Jisr al. -Shughour di provinsi Idlib, Suriah, 30 April 2020. REUTERS/Khalil Ashawi
Seorang lelaki Suriah yang berasal dari Turki, mengenakan masker bermain game di ponselnya saat berada di pusat karantina, dalam pencegahan Virus Corona di kota Jisr al. -Shughour di provinsi Idlib, Suriah, 30 April 2020. REUTERS/Khalil Ashawi
Iklan

TEMPO.CO, Melbourne - Tim peneliti di Australia menemukan virus corona penyebab Covid-19 dapat bertahan di uang kertas, layar kaca smartphone, dan baja antikarat sampai 28 hari. Sepanjang periode itu, virus disebutkan masih bisa menginfeksi apabila terjadi kontak fisik terhadap permukaan benda-benda itu ataupun terhirup lewat saluran pernapasan.

Peneliti badan sains nasional Australia, CSIRO, menemukan kemampuan virus itu pada suhu lingkungan 20 derajat Celsius. Sebagai pembanding, pada suhu dan lingkungan yang sama, virus influenza A ditemukan dapat bertahan selama 17 hari.

Dipublikasikan di Virology Journal, Senin 12 Oktober 2020, hasil penelitian itu menyoroti pentingnya membersihkan dan mencuci tangan untuk membasmi virus corona Covid-19. 

"Menentukan durasi virus benar-benar masih bertahan di permukaan benda memungkinkan kami untuk lebih akurat memprediksi dan mengurangi penyebaran virus dan melakukan tugas secara lebih baik untuk melindungi masyarakat kami," kata Kepala Eksekutif CSIRO, Larry Marshall.

Riset CSIRO melibatkan pengeringan virus dalam lendir buatan di berbagai permukaan dengan konsentrasi yang sama dengan sampel dari pasien Covid-19. SARS-CoV-2, nama virus corona itu, kemudian diekstrak setelah sebulan.

Eksperimen dilakukan di lingkungan laboratorium terkontrol pada suhu 20, 30, dan 40 derajat Celsius. Hasilnya membuktikan bahwa kemampuan virus tersebut bertahan hidup menurun seiring dengan peningkatan suhu. Sedang protein dan lemak dalam cairan tubuh mampu menambah durasi kelangsungan hidupnya secara signifikan.

"Riset tersebut mungkin juga membantu menjelaskan kelangsungan nyata penyebaran SARS-CoV-2 di lingkungan sejuk dengan kontaminasi protein dan lipid yang tinggi, seperti fasilitas pengolahan daging," kata Trevor Drew, Direktur Pusat Kesiapsiagaan Penyakit Australia CSIRO.

Australia saat ini telah melaporkan total sekitar 27 ribu kasus infeksi Covid-19, di mana 898 di antaranya meninggal, di antara penduduknya yang berjumlah sekitar 25 juta orang. Episentrum gelombang kedua infeksi Covid-19 di Australia didapati di Negara Bagian Victoria yang melaporkan 15 kasus baru pada Senin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Angka tersebut jauh dari target di bawah lima kasus, yang ditetapkan pemerintah untuk melonggarkan penguncian ketat di Ibu Kota Melbourne.

Publikasi penelitian ini tak berselang lama dari hasil penelitian di Jepang menggunakan sampel kulit manusia di laboratorium. Dari penelitian itu didapati kalau SARS-CoV-2 mampu bertahan hidup selama 9 jam, dan menjadi 11 jam jika dilingkupi droplet.

Baca juga:
Peneliti Jepang Tunjukkan SARS-CoV-2 Bisa Hidup di Kulit 9 Jam 

Itu juga kontras dengan sebuah galur virus influenza A yang juga digunakan dalam studi itu. Virus flu A didapati hanya dapat bertahan hidup pada sampel yang sama hanya selama dua jam. Tapi, beruntungnya, kedua jenis virus corona itu, yang hidup lebih lama maupun lebih singkat, sama tidak tahan terhadap hand sanitizer.

Di masa awal pandemi Covid-19, peneliti di Amerika Serikat juga telah menganalisis berapa lama SARS-CoV-2 bisa bertahan hidup di aneka permukaan benda. Mereka mendapati, misalnya, virus itu bisa hidup pada tembaga selama lebih dari empat jam, di atas kertas karton lebih dari 24 jam, dan pada plastik serta besi lebih dari 72 jam.

Sumber: Reuters

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

16 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

19 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Google Luncurkan Patch Keamanan Terbaru, Sembuhkan Bug dan Error Kamera Pixel 8

1 hari lalu

Bocoran dari sumber internal di Google menyebutkan bahwa Pixel 8 dan Pixel 8 Pro akan mendapatkan sensor kamera utama 50 MP yang diperbarui dengan Samsung ISOCELL GN2. (GSM Arena)
Google Luncurkan Patch Keamanan Terbaru, Sembuhkan Bug dan Error Kamera Pixel 8

Google perbaiki patch keamanan Pixel 8. Perbaiki errorr kamera.


Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

2 hari lalu

Indonesia dan Australia Memperluas Kemitraan di Bidang Pajak pada Senin, 22 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

2 hari lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia


PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

2 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

3 hari lalu

Selama empat tahun Badan Karantina Kementerian Pertanian tidak bisa mengekspor buah manggis ke Tiongkok
Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).


4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

3 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.


Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

3 hari lalu

Pelatih Australia U-23 Tony Vidmar . Foto : AFC
Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.


Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

3 hari lalu

Polisi memasuki Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd  bersama seorang pendeta setelah serangan pisau terjadi saat kebaktian pada Senin malam, di Wakely, di Sydney, Australia, 17 April 2024. REUTERS/ Jaimi Joy
Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne