Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Taman Nasional Bali Barat Jajaki Penggunaan Kecerdasan Buatan Huawei

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Satwa endemik Jalak Bali di pusat Penangkaran Jalak Bali di kawasan Balai Taman Nasional Bali Barat, Buleleng, Bali, (10/10). Tempo/Tony Hartawan
Satwa endemik Jalak Bali di pusat Penangkaran Jalak Bali di kawasan Balai Taman Nasional Bali Barat, Buleleng, Bali, (10/10). Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Singaraja - Taman Nasional Bali Barat (TNBB) di Provinsi Bali sedang penjajakan untuk dijadikan proyek percontohan dalam program "Smart Forest Guardian" atau pengawasan hutan melalui teknologi kecerdasan buatan (AI), yang merupakan program kerja sama antara perusahaan Huawei dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Objek pertama yang dijajaki adalah TNBB. Dalam rangka kerja sama itulah TNBB dijajaki untuk mengetahui lokasi dan kondisi di TNBB," kata Kepala TNBB Agus Ngurah Kresna Kepakisan di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Minggu, 25 Oktober 2020.

Ia mengatakan TNBB sudah dikunjungi oleh tim lintas kementerian yang terdiri atas perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Badan Syber dan Sandi Negara (BSSN), Badan Intelijen Negara (BIN), KLHK bersama tim teknis Huawei.

"Setelah penjajakan lokasi, nanti pihak Huawei secara resmi menyusun kerja sama kepada Menteri KLHK, dan keputusan berada di tangan menteri," katanya.

Ia menjelaskan penjajakan tim lintas kementerian ke TNBB ini merupakan tidak lanjut rapat koordinasi yang dilakukan oleh Kemenko Marves bersama dengan Kemenkominfo, KLHK, BPPT, BIN, BSSN, serta Huawei pada Rapat Koordinasi Peningkatan Pengawasan Kawasan Hutan secara virtual pada 6 Oktober lalu.

Pihak TNBB, kata dia,  menyambut baik kehadiran teknologi kecerdasan buatan yang akan dikembangkan bersama Huawei itu karena akan membantu dalam pengawasan hutan di kawasan TNBB.

"Apalagi TNBB memiliki dengan satwa endemik jalak Bali yang juga merupakan satwa dilindungi karena tergolong langka," katanya.

Teknologi pengawasan dengan kecerdasan buatan itu, kata dia, adalah alat untuk mendeteksi suara di kawasan hutan. Teknologi itu mampu membedakan suara satwa, burung, dan satwa lainnya, termasuk juga mampu mendeteksi suara gergaji, suara senso, atau suara-suara lain yang mencurigakan.

"Jadi, selain untuk mengawasi hutan dari tindak kriminal 'illegal logging' juga sekaligus sebagai alat untuk memonitor keberadaan satwa di kawasan hutan," katanya.

Dalam Rapat Koordinasi Peningkatan Pengawasan Kawasan Hutan secara virtual itu, Menko Marves Luhut B. Pandjaitan yang memimpin rakor mengatakan peningkatan kawasan hutan menjadi hal yang utama.

"Dengan adanya pemanfaatan teknologi kita dapat langsung memantau perekaman data secara gambar maupun suara, untuk dapat membuat data yang lengkap mengenai aktivitas hutan kita di Indonesia. Kita dapat memantau aktivitas ilegal yang terjadi di hutan kita," katanya.

Ia meminta kepada Huawei dan seluruh kementerian dan lembaga terkait untuk dapat mengharmonisasi sistem dan data yang akan dikembangkan untuk dapat menjadi lompatan yang luar biasa dalam pengawasan aktivitas ilegal dalam hutan di Indonesia.

Secara terpisah, CEO Huawei Indonesia, Jacky Chen, mengatakan pihaknya sebagai penyedia teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terkemuka di dunia yang telah 20 tahun hadir di Indonesia, berkomitmen untuk terus mendukung Indonesia dalam mengantisipasi tantangan dan peluang melalui pemanfaatan teknologi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Selama masa pandemi, kami juga telah mengontribusikan teknologi kecerdasan buatan dan 'cloud' bagi dunia kesehatan dan pendidikan," katanya.

Ia mengatakan kerja sama ini merupakan kebanggaan bagi Huawei dapat memperluas kontribusi hingga menjangkau bidang lingkungan hidup di Indonesia melalui inisiatif global untuk inklusi digital TECH4ALL yang merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan dalam pemberdayaan teknologi digital.

"Kami berkolaborasi dengan LSM Rainforest Connection (RFCx) membangun Smart Forest Guardian menggunakan teknologi AI untuk melindungi hutan dari pembalakan dan perburuan liar, serta upaya konservasi alam di Taman Nasional Bali Barat. Kami sangat percaya bahwa teknologi yang baik dapat membawa manfaat yang lebih besar bagi bangsa. Keterlibatan ini menjadi bagian awal dari perjalanan besar bersama untuk lingkungan yang makin lestari," katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Wiratno dalam peninjauan di TNBB menjelaskan bahwa saat ini KLHK juga telah memanfaatkan teknologi untuk pengawasan hutan.

"Saat ini sudah pakai Camera Trap dan GPS Collar, untuk memantau Gajah Sumatera. Dengan kerja bersama, teknologi AI dimanfaatkan untuk mendeteksi suara yang berada di hutan. Deteksi suara ini juga dapat memperlihatkan kekayaan satwa endemik Indonesia," ujarnya.

Menurutnya, teknologi ini diharapkan membantu pengamanan dan pengawasan hutan dari "illegal logging", "illegal mining", "illegal poaching" pemantauan satwa, wisata alam, serta pengayaan dan pemanfaatan data kehutanan.

Saat ini Indonesia memiliki 54 taman nasional yang mana sebagian di antaranya merupakan situs warisan dunia (World Heritage Unesco). Bahkan baru-baru ini bekerja sama dengan komunitas burung dan Swiss, telah diterbitkan buku Atlas Burung Indonesia.

Indonesia tercatat memiliki jumlah burung endemik terbanyak di dunia. Artinya ada 400 jenis burung endemik yang hanya bisa ditemukan di Indonesia. Salah satunya Jalak Bali yang hanya bisa ditemukan di Taman Nasional Bali Barat. Keragaman suara satwa rencananya akan dikelola dalam virtual sound museum.

"Melalui teknologi yang akan kita kembangkan bersama Huawei, maka kita dapat membuat virtual sound museum yang berisikan suara-suara yang tertangkap dari alat yang akan dipasang di hutan," katanya.

Menurutnya, kerja sama ini telah disambut baik oleh BPPT, Kemenkominfo, BIN, serta BSSN. Huawei pada pertengahan Oktober ini telah menandatangani nota kesepahaman dengan BPPT mengenai pengembangan kecerdasan buatan. Melalui teknologi kecerdasan buatan dalam pengawasan hutan diharapkan akan terkumpul data yang akurat dan rinci mengenai kondisi hutan di Indonesia.

"Hal yang harus diperhatikan adalah keamanan data yang akan didapatkan melalui teknologi ini. Data ini dapat menjadi acuan pemerintah untuk melakukan deteksi dini mengenai aktivitas ilegal pada kawasan hutan," ujar Wiratno.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

4 jam lalu

Potret pembangunan infrastruktur inti di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Riri Rahayu
BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

BIN menyatakan siap membantu Otorita IKN untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan di IKN Nusantara.


Kongres Peradaban Aceh Bahas Budaya di Era Kecerdasan Buatan

2 hari lalu

Pembukaan Kongres Peradaban Aceh 2024 di Jantho, Aceh Besar, 6 Mei 2024.
Kongres Peradaban Aceh Bahas Budaya di Era Kecerdasan Buatan

Kongres Peradaban Aceh 2024 membahas nasib seni dan budaya di era kecerdasan buatan. Apa yang harus seniman lakukan?


Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

2 hari lalu

Autonomous Logistic Interactive Robot karya tim mahasiswa Teknik Elektro Unpad lolos ke ajang IEEE Region 10 Robotics Competition di Jepang, Agustus 2024. (Dok.Tim)
Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

Proyek robot buatan Unpad akan mengikuti ajang IEEE Region 10 Robotics Competition di Jepang pada Agustus 2024. Robot berbasis AI dan IoT.


Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

4 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Secretary-General Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) Mathias Cormann di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, pada Kamis, 10 Agustus 2023. Pertemuan itu salah satunya membahas soal rencana Indonesia menjadi anggota OECD. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

Airlangga membahas terkait komitmen Indonesia dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan di pertemuan OECD.


Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

5 hari lalu

Ilustrasi Tampilan Browser Safari dari Apple (Apple.com)
Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

Apple menyiapkan sejumlah fitur berbasis AI untuk browser Safari. Salah satu yang menonjol adalah perangkum teks otomatis.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

6 hari lalu

Para peserta UTBK SNBT di UNS mengikuti ujian di Gedung TIK UNS Solo, Jawa Tengah, Selasa, 30 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

Topik tentang kendala teknis mewarnai hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

7 hari lalu

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

Microsoft menyodorkan sejumlah rencana untuk Indonesia melalui investasi sebesar Rp 27,6 triliun.Salah satunya pelatihan AI untuk 840 ribu peserta.


iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

7 hari lalu

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

Sejumlah peningkatan fitur iPad Pro bocor ke publik. Salah satunya soal pemakaian chip M4 untuk menyokong AI.


Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

7 hari lalu

Masa Depan Kecerdasan Buatan
Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.


Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

8 hari lalu

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi bersama Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria berfoto bersama Sekjen Kementerian Kominfo Mira Tayyiba, dan Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir usai penandatanganan nota kesepahaman kolaborasi antara Kementerian Kominfo dan Microsoft Indonesia di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Maret 2024. ANTARA/Livia Kristianti
Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

Walau AI meningkatkan produktivitas dan efisiensi, tapi tak jarang juga mampu memproduksi hoaks, disinformasi dan bahkan deepfake.