TEMPO.CO, Jakarta - Informasi Taifun Molave yang baru saja menerjang Filipina selatan dan kini mengarah ke Vietnam viral di grup percakapan di telepon genggam hari ini, Selasa 27 Oktober 2020. Video yang menggambarkan kekuatan angin dahsyat yang dibawa taifun itu disertai keterangan peringatan akan efeknya untuk cuaca di wilayah Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa Siklon Tropis Molave diprediksi terjadi di Vietnam besok, Rabu. Intensitasnya disebutkan menguat dalam 24 jam ke depan. Namun, dampaknya untuk cuaca di Indonesia disebutkan tidak akan langsung.
Kepala Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Djatmiko menerangkan, dampak tidak langsung tersebut berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Ini terjadi di wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan.
“Dan gelombang laut dengan ketinggian sekitar 1,25-2,5 meter di wilayah Laut Natuna Utara, dan Perairan Utara Halmahera,” ujar dia melalui pesan WhatsApp, Selasa, 27 Oktober 2020.
Analisis BMKG pada Selasa pagi ini, Taifun Molave berada pada posisi 13,3 LU, 114,8 BT atau sekitar 1.150 kilomter sebelah utara barat laut Tarakan. Arah geraknya menuju ke barat dengan kecepatan 13 knots (24 km/jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
Baca juga:
Gempa Lagi dari Sesar Bayah Timur Banten, Ini Data BMKG
Prediksinya untuk 24 jam ke depan, posisi pusat badai akan berada di 15,0 LU, 109,7 BT (sekitar 1.560 km sebelah utara barat laut Tarakan), dengan arah gerak barat barat laut, bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Kekuatan anginnya 80 knots (150 km/ jam), dan tekanan 955 hPa.
Di Vietnam, pemerintahan setempat telah meminta 1,3 juta warganya untuk mengevakuasi diri. "Ini adalah taifun yang sangat kuat," kata Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc menyerukan pada Senin 26 Oktober 2020. Phuc membandingkan Molave dengan Taifun Damrey yang menyebabkan lebih dari 100 orang tewas pada 2017.
Sedang di Filipina, Taifun Molave telah meninggalkan hampir 9.000 orang mengungsi karena dampak hujan lebat dan angin kencang. Otoritas setempat melaporkan kerusakan jalan dan jembatan serta banjir dan longsor di 11 lokasi. Tidak ada korban jiwa akibat bencana itu namun 12 orang nelayan dilaporkan masih hilang pada Senin pagi.