TEMPO.CO, Bandung - Sesar Garut Selatan alias Sesar Garsela beberapa kali membuat gempa dengan kekuatan kecil atau kurang dari magnitudo 5,0. Walau begitu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan aktivitas gempa dari Sesar Garsela perlu diwaspadai karena pernah menimbulkan kerusakan rumah di Bandung Selatan dan Kamojang, Garut, pada 2017.
BMKG menyatakan Sesar Garsela aktif setelah menemukan indikasi berupa kumpulan aktivitas kegempaan pada 2008. Dari kumpulan gempa itu menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, tampak polanya berarah barat daya–timur laut. “Struktur Sesar Garsela jalurnya memanjang dari selatan Garut ke selatan Bandung,” ujarnya, Senin 2 November 2020
Aktivitas gempa yang terjadi di zona itu dominan memiliki mekanisme sumber sesar geser (strike slip). Jika ditarik garis lurus, panjang Sesar Garsela sekitar 42 kilometer. Terbagi dalam bagian atau segmen, yaitu Rakutai serta Kencana, keduanya terhitung sama aktif bergerak.
Namun sejauh ini belum diketahui laju pergeseran sesarnya dan berapa magnitudo tertargetnya yang dapat dilepaskan oleh Sesar Garsela. “Sesar Garsela menjadi tantangan bagi para ahli geologi gempa dan geodesi untuk mengungkapnya,” kata Daryono.
Menurutnya, peneliti BMKG Pepen Supendi telah mengkaji aktivitas Sesar Garsela. Pendekatannya dengan ilmu geofisika serta menggunakan data gempa produk jaringan sensor gempa InaTEWS atau Indonesia Tsunami Early Warning System.
Sejauh ini aktivitas gempa Sesar Garsela terhitung kecil kekuatannya dengan magnitudo kurang dari 5,0. Tetapi karena kedalaman sumbernya sangat dangkal, ujar Daryono, guncangannya bisa dirasakan oleh masyarakat dan berpotensi merusak bangunan. “Banyak kasus gempa kekuatan di bawah 5,0 dan menimbulkan kerusakan,” kata dia.
Gempa yang berpusat di Sesar Garsela pernah memicu kerusakan, yaitu Gempa Rancaekek dan Nagreg pada 18 Juli 2017. Selain itu beberapa rumah di Kecamatan Ibun dan Kertasari, Kabupaten Bandung, juga mengalami kerusakan. Pun bangunan Control Room Kamojang 4 milik Pertamina Geothermal Energy.
Kejadian terbaru gempa dari Sesar Garsela pada Ahad malam, 1 November 2020 pukul 21.34.09 WIB. Sebagian warga terutama di wilayah selatan Kabupaten Bandung dan Garut, Jawa Barat, diguncang gempa tektonik bermagnitudo 4,0. Pusat gempa di darat berjarak sekitar 21 kilometer arah tenggara Kabupaten Bandung dari kedalaman 5 kilometer. Hingga Senin pagi dari beberapa sumber tidak ada laporan dampak kerusakan.
Intensitas gempa berskala III MMI terasa di Pangalengan. Warga berlarian ke luar setelah merasakan guncangan di dalam rumah seakan ada truk yang melintas. Sementara di Ciparay, Majalaya, Baleendah, Soreang dan Parompong, dengan skala II MMI, getaran gempa yang terasa juga membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
ANWAR SISWADI