TEMPO.CO, Jakarta - General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara, Yeo Siang Tiong, membagi tips bagi pelaku bisnis untuk menghindari penipuan dan serangan siber. Hal tersebut belajar dari kejadian program Flash Sale Shopee yang diduga dimenangkan oleh sekelompok orang yang menggunakan bot atau perangkat lunak yang beroperasi otomatis di internet.
Seperti diketahui, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan sekelompok orang yang sedang menunggu hasil pemenang yang mendapatkan promo menarik. Video berdurasi 1 menit 9 detik itu itu diduga sekelompok orang yang memanfaatkan bot untuk memenangkan iPhone XR seharga Rp 111 ribu.
“Laporan Kaspersky Fraud Prevention: 2019 mencatat bahwa satu dari 50 sesi keuangan dan e-commerce online di seluruh dunia dilakukan oleh penjahat dunia maya. Salah satu alat mereka adalah apa yang kami sebut bot,” ujar Yeo, Senin 16 November 2020.
Berikut tips dari Kaspersky seperti yang dituturkan Yeo pada Senin, 16 November 2020:
1. Menilai risiko
Dengan pertumbuhan, atau segala jenis perubahan dalam bisnis, muncul kemungkinan risiko baru dari aktivitas penipuan. “Pastikan mengidentifikasi potensi penipuan menjadi bagian dari aktivitas penilaian risiko Anda,” ujar dia.
2. Tinjau desain produk
Lihat desain layanan digital dan program loyalitasnya dari sudut pandang para fraudster. Cobalah untuk menemukan 'celah' yang bisa dimanfaatkan.
3. Gunakan sistem deteksi dan pencegahan penipuan
Sistem ini bisa digunakan, misalnya, menganalisis sesi online, memantau transaksi, dan menganalisis perilaku pembayaran. “Sistem ini membantu menghindari konsekuensi finansial, reputasi, dan hukum dari penipuan dan memotong biaya operasional, seperti tim pendukung,” katanya.
4. Perkuat keamanan Anda
Terapkan tindakan deteksi dan respons yang kuat, misalnya Kaspersky Endpoint Detection and Response. Kemudian, bangun infrastruktur keamanan berbasis intelijen dengan laporan ancaman mendalam dan real-time yang disertakan dalam portofolio Kaspersky Threat Intelligence.
Baca juga:
Aliansi Pengembangan Internet 6G Dunia Tinggalkan Huawei
5. Perkuat tim Anda
Pastikan karyawan memahami bagaimana penipuan terjadi dan bagaimana cara memeranginya dengan memasukkan basisdata mengenai penipuan siber dalam program pelatihan kesadaran dunia maya.
6. Merekam penipuan
Ukur kerugian bisnis akibat penipuan secara teratur. Sertakan kerugian langsung, kerugian tidak langsung, dan dampaknya pada reputasi dari merek. “Jika penipuan menyerang bisnis Anda, pekerjakan tim ahli fraudster untuk mendukung dan membantu Anda memerangi insiden di masa yang akan datang.”