TEMPO.CO, Jakarta - Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) bekerja sama dengan lebih dari 350 mitra, termasuk maskapai penerbangan besar, perusahaan pelayaran, dan asosiasi logistik dari seluruh dunia, untuk mendistribusikan vaksin Covid-19 ke 92 lebih negara segera setelah dosis tersedia, demikian disampaikan lembaga itu pada Senin, 23 November 2020.
Direktur Divisi Pasokan UNICEF Etleva Kadilli menyoroti pentingnya kemitraan tersebut untuk memastikan kapasitas bagi upaya masif itu.
"Seiring upaya pengembangan vaksin Covid-19 terus berlanjut, UNICEF meningkatkan upayanya bersama maskapai, operator kargo, perusahaan pelayaran, dan asosiasi logistik lainnya untuk mengirimkan vaksin yang dapat menyelamatkan nyawa itu secepat dan seaman mungkin," ujarnya.
"Kolaborasi yang tak ternilai ini akan sangat membantu dalam memastikan ketersediaan kapasitas transportasi yang mencukupi untuk operasi bersejarah dan besar-besaran ini. Kami membutuhkan kerja keras semua pihak saat kami bersiap mendistribusikan dosis vaksin Covid-19, jarum suntik, dan lebih banyak lagi alat pelindung diri (APD) untuk melindungi pekerja garis depan di seluruh dunia," tambah pejabat UNICEF tersebut.
Untuk memulai persiapan, UNICEF bersama dengan Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) dan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memberikan pengarahan kepada sejumlah maskapai penerbangan global utama pada pekan lalu terkait perkiraan kapasitas yang dibutuhkan dan membahas cara untuk mengangkut hampir 2 miliar dosis vaksin Covid-19 pada tahun depan. Selain itu ada pula 1 miliar jarum suntik yang perlu diangkut menggunakan transportasi laut.
Dalam beberapa pekan mendatang, UNICEF juga akan menaksir kapasitas transportasi yang ada untuk mengidentifikasi kekurangan dan kebutuhan mendatang, kata lembaga itu.
"Pengadaan, pengiriman, dan distribusi vaksin Covid-19 diperkirakan akan menjadi operasi terbesar dan tercepat yang pernah dilakukan," imbuh UNICEF.
UNICEF memimpin upaya pengadaan dan pengiriman vaksin dari para produsen yang bekerja sama dengan Fasilitas COVAX. Dalam kolaborasinya dengan PAHO, UNICEF akan mengoordinasikan pembelian dan pengiriman untuk 92 perekonomian berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah secepat dan seaman mungkin.
Usaha tersebut dilakukan berlandaskan upaya UNICEF yang telah berjalan lama dengan industri logistik dalam mengangkut pasokan ke seluruh dunia kendati ada pembatasan terkait penyebaran pandemi.
Sejak Januari, lembaga itu telah mendistribusikan pasokan Covid-19 seperti masker, baju pelindung, konsentrator oksigen, dan alat uji diagnostik senilai lebih dari US$ 190 juta (Rp 2,7 triliun) untuk mendukung negara-negara dalam merespons penyebaran pandemi.
Sebagai pembeli tunggal vaksin yang terbesar di dunia, UNICEF biasanya menangani pengadaan lebih dari 2 miliar dosis vaksin setiap tahun untuk imunisasi rutin dan respons wabah atas nama hampir 100 negara.
Keahlian yang tidak tertandingi ini mencakup koordinasi ribuan pengiriman dengan berbagai persyaratan rantai dingin, menjadikan lembaga PBB itu ahli dalam bidang manajemen rantai pasokan produk-produk yang membutuhkan suhu terkontrol, yang sangat dibutuhkan dalam upaya bersejarah ini.
ANTARA | XINHUA