2. Kategori Pamong KEHATI
Kategori ini diberikan kepada perorangan atau unit/bagian dari suatu lembaga kedinasan, badan pelayanan publik atau instansi pemerintahan/lembaga negara di tingkat pusat ataupun di daerah (provinsi, kabupaten, kota, kecamatan atau desa). Kategori ini diraih oleh, Bupati Kabupaten Sintang Kalimantan Barat periode 2015-2020 Jarot Winarno, untuk Program Rencana Aksi Daerah Sintang.
Kabupaten Sintang memiliki sumber daya hutan yang terjaga. Hal ini terlihat dari luasan tutupan hutan yang masih baik. Kabupaten Sintang di bawah Kepemimpinan Bupati Jarot Winarno (periode 2015–2020) memiliki visi pembangunan berkelanjutan yang kuat. Visi tersebut diwujudkan dalam bentuk kebijakan daerah dan program-program yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Sintang.
Bersandar kepada Peraturan Bupati, Jarot menjalankan Rencana Aksi Daerah Sintang Lestari, atau RAD-SL, termasuk pembuatan paduan reorientasi arah dan semangat pembangunan, serta prioritas program dan kegiatan yang berhubungan dengan pembangunan berkelanjutan. Dia menerbitkan Peraturan Bupati dalam hal tata cara pembukaan lahan, dan pengelolaan sawit lestari melalui Rencana Induk Perkebunan, dan mendorong pemegang izin menerapkan prinsip berkelanjutan sesuai Protokol RSPO maupun kebijakan ISPO.
Capaian dari kebijakan dan program ini berhasil menjaga sumber daya alam tetap berkelanjutan khususnya dalam menjaga tutupan hutan seluas 865.000 ha, baik yang ada di Kawasan Hutan maupun Areal Penggunaan Lain. Strategi keberlanjutan yang dijalankan Jarot juga berhasil melahirkan kepemimpinan hijau (green leadership) di tingkat komunitas masyarakat maupun birokrasi pemerintah maupun sektor-sektor sosial lainnya.
3. Kategori Inovasi KEHATI
Kategori ini diberikan perseorangan atau kelompok/ unit usaha dari sektor usaha kecil, usaha menengah, dan start-up. Kategori ini diraih oleh PT. Karya Dua Anyam, dengan kegiatan memberdayakan perempuan Indonesia melalui anyaman dengan memanfaatkan keanekaragaman hayati lokal dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
Berwal dari keprihatinan terhadap tingkat kesehatan perempuan dan anak-anak yang buruk di Flores Timur, sejak 2014, melalui program Du Anyam, perusahaan mencoba meningkatkan perekonomian dan taraf hidup perempuan disana melalui produksi dan pemasaran anyaman berbahan baku kulit kayu pohon waru dan pohon lontar.
Peningkatan pendapatan melalui aktivitas itu diharapkan dapat membantu masyarakat di Flores Timur untuk mendapatkan hidup layak, terutama di bidang kesehatan. Du Anyam memberikan pelatihan peningkatan kualitas, peningkatan desain, peningkatan nilai tambah, hingga akses pasar dengan serapan mencapai 3.000 produk per bulan.
Du Anyam menggunakan bahan anyaman berbasis serat alami yang menjadi ciri khas wilayah setempat. Du Anyam menerapkan sistem panen lestari, dimana panen hanya dilakukan pada periode tertentu guna memastikan pohon atau tumbuhan dapat tumbuh secara terus menerus.
Selain itu, Du Anyam juga berusaha meningkatkan kapasitas para perempuan, untuk memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan di tingkat desa hingga antar desa. Juga memfasilitasi anak muda untuk memajukan ekonomi desa dengan menempatkannya sebagai staf lokal Du Anyam di kabupaten maupun melalui program KKN tematik dengan pendampingan kewirausahaan selama 2 bulan.