Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Pemenang KEHATI Award 2020 Diumumkan, Ada Pendongeng Keliling

image-gnews
Pemenang Kehati Award 2006 kategori Cipta Pelestari Kehati, Ocky Karna Radjasa; perwakilan juri Kehati Award 2020 Desi Anwar; Direktur Eksekutif Yayasan Kehati Riki Frindos dalam sosialisasi Kehati Award 2020 di On Three Coffee, Jakarta Selatan, Kamis, 16 Januari 2020. TEMPO/Khory
Pemenang Kehati Award 2006 kategori Cipta Pelestari Kehati, Ocky Karna Radjasa; perwakilan juri Kehati Award 2020 Desi Anwar; Direktur Eksekutif Yayasan Kehati Riki Frindos dalam sosialisasi Kehati Award 2020 di On Three Coffee, Jakarta Selatan, Kamis, 16 Januari 2020. TEMPO/Khory
Iklan

4. Kategori Cipta KEHATI

Kategori ini ditujukan untuk perorangan atau kelompok/institusi dari dunia ilmu pengetahuan dan teknologi atau masyarakat ilmiah, baik insan akademik (perguruan tinggi, institut pendidikan, sekolah) maupun para peneliti dari lembaga penelitian dan pengembangan. Kategori ini diraih oleh Pande Ketut Diah Kencana dari Bali dengan kegiatan konservasi bambu lokal Bali yang menjadi nilai ekonomi.

Dia melakukan sosialisasi dimulai dari pembibitan bambu, budidaya, teknik tebang pilih buluhnya, pengolahan rebung serta pendampingan ekonomi berkelanjutan. Jenis bambu tabah ini hampir punah dan semakin berkurang kepemilikan rumpun di petani, khususnya di daerah asalnya, menjadi latar belakang utama dari perempuan Bali ini.

Diah merupakan akademisi dan peneliti yang mencanangkan kegiatan ini dengan mempertimbangkan tiga aspek penting, yakni bambu, konservasi, dan ekonomi. Kegiatan budidaya bambu tabah sudah dilakukan secara intensif sejak 17 tahun lalu, setelah selesai dilakukan pengkajian tahun 2003.

Pembinaan juga dilakukan mulai tahun 2010 melalui 2 sistem, yaitu hulu dan hilir, dimana kegiatan di hulu (on-farm) meliputi aktivitas petani dari pembibitan, penanaman dan budidaya yang baik, sampai panen rebung dan buluh bambu. Sedangkan kegiatan di hilir (off-farm), pengelolaan koperasi yang anggotanya adalah para petani dan istri petani pembudidaya bambu tabah. 

Lokasi kegiatan dapat ditemui pada dua wilayah utama, Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan, meliputi 14 desa, dengan jumlah petani kurang lebih 800 petani. Rata-rata petani tersebut memiliki 10-50 rumpun, dengan luasan tertanam sekitar 80 ha. Lokasi kedua yakni di Kabupaten Gianyar, yang dikembangkan dan dibudidayakan di bagian hulu, tersebar mencangkup 4 Kecamatan yaitu; Kecamatan Tegalalang, Payangan, Tampaksiring dan Desa Suwat Gianyar.

Hasil penelitian Diah bahkan dapat dijadikan sebagai sebuah laboratorium dalam pengembangan ilmu pengetahuan tentang bambu tabah dari hulu sampai hilir. Kegiatan ini juga menjadi gambaran adanya wujud kolaborasi dari berbagai pihak. Perkebunan bambu tabah kedepannya berpotensi sebagai peluang bisnis dan mampu mendorong perekonomian daerah sekitar dan meningkatkan pendapatan masyarakat 

5. Kategori Citra KEHATI

Kategori ini berikan untuk perorangan atau kelompok/organisasi dari kalangan media dan komunikasi massa (termasuk jurnalis media cetak dan elektronik) serta pekerja seni dan budaya. Kategori ini diraih oleh Samsudin dari Jawa Barat dengan kegiatan dongeng keliling menggunakan sepeda, mengunjungi 13 provinsi untuk edukasi mengenai pelestarian satwa langka Indonesia pada anak- anak. 

Samsudin adalah seorang guru SD Inpres yang berdomisili di Jawa Barat. Dia rela meninggalkan pekerjaannya untuk mengedukasi anak-anak melalui media wayang kardus. Sosoknya sederhana, berkeinginan kuat, dan konsisten untuk mendongeng walaupun dengan kondisi atau sumber daya terbatas.

Cita- citanya kuat untuk mengenalkan kekayaan alam Indonesia ke generasi muda, terutama terkait isu pelestarian satwa langka. Samsudin merasa isu pelestarian satwa langka yang dia bawakan semakin relevan di tengah pandemi Covid-19 ini. 

Kemampuan dan kegigihannya dalam mendongeng patut diapresiasi. Dimulai dari tahun 2016, Samsudin menjangkau 13 provinsi seperti Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Lampung, Bengkulu, Jambi, Sumatera Utara, Aceh dan Kalimanta Timur. Walau dengan keterbatasan dana, dia tetap berkeliling Indonesia untuk mendongeng tentang konservasi satwa liar kepada anak- anak. 

6. Kategori Tunas KEHATI

Kategori ini diberikan kepada perseorangan atau kelompok remaja nusantara, atau mahasiswa. Dan diraih oleh Margaretha Mala, Pengrajin Muda Tenun Dayak, Kalimantan Barat yang mengusung Dara Labu Anya Ngemata Ka Pengawa Ari Aki-Inek Kitai Bansa Iban Ngan Ngenanka Menua (Srikandi Pelestari Tradisi dan Konservasi) melalui kegiatan “Nenun”. 

Margaretha Mala adalah sosok yang dekat dengan tumbuhan-tumbuhan di daerahnya. Kecintaannya terhadap tenun juga sangat besar. Mala berhasil memadukan keduanya melalui inovasi kegiatan yang unik dan menarik yang dia bangun.

Selain menitikberatkan pada pada aspek tradisi, kegiatannya juga fokus pada kegunaannya. Melalui kegiatan ini, Mala mampu melestarikan adat istiadat sekaligus memberdayakan perekonomian kaum perempuan di daerahnya.

Kegiatan Mala berlokasi di kebun etnobotani di Dusun Sadap, Desa Menua Sadap dengan luas 3 hektar. Terdapat kurang lebih 160 jenis tanaman yang tumbuh di kebun tersebut, dimana salah satu jenis tanamannya adalah pewarna alami, seperti engkerebai, leban, durian, bungkang/ daun salam, kabu-kabu/ randu, ulin, rambutan, dan pepaya.

Lokasi lainnya, demplot tanaman pewarna yang berada di Dusun Sadap Desa Menua Sadap dengan luas sekitar 1 hektar. Demplot ini merupakan kerjasama antara masyarakat dengan FORCLIME. Jenis tanaman yang dibudidayakan adalah rengat padi dan rengat akar.

Kegiatan pemanfaatan dan budidaya secara intensif ini mulai dilakukan sejak tahun 2018. Budi daya demplot tanaman pewarna di Dusun Sadap juga mulai dilakukan pada tahun yang sama. Pemanfaatan tanaman pewarna tersebut dilakukan secara lestari hingga tahun ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kehati: Perusahaan dengan ESG Baik Punya Kinerja Keuangan Lebih Moncer

27 Juli 2023

Konferensi Pers ESG Award 2023 by KEHATI di Jakarta, Kamis 27 Juli 2023 Tempo/Annisya.
Kehati: Perusahaan dengan ESG Baik Punya Kinerja Keuangan Lebih Moncer

Yayasan Kehati menyebut perusahaan dengan environmental, social and corporate governance (ESG) yang baik memiliki kinerja keuangan lebih bagus.


4 Pemuda Selamatkan Pangan Lokal di 4 Daerah, Simak Cara Mereka

24 November 2020

Maria Loretha, pemuda yang menginisiasi penyelamatan pangan lokal di Flores, Nusa Tenggara Timur. DOK SAMDHANA INSTITUTE
4 Pemuda Selamatkan Pangan Lokal di 4 Daerah, Simak Cara Mereka

Calon kepala daerah yang tidak mencantumkan pangan lokal menjadi program prioritas di dalam visi dan misi diminta tidak usah dipilih.


Jokowi Pacu Ekonomi, Emil Salim: Perhatikan Keanekaragaman Hayati

17 Januari 2020

Ahli Ekonomi, Prof. Emil Salim ikut menghadiri pertemuan antara sejumlah tokoh dan budayawan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 26 September 2019. Pertemuan untuk memberi masukan terkait permasalahan politik saat ini. TEMPO/Subekti.
Jokowi Pacu Ekonomi, Emil Salim: Perhatikan Keanekaragaman Hayati

Emil Salim menuding kegiatan ekonomi merupakan musuh dari keanekaragaman hayati.


Ajang Kehati Award 2020 Dimulai, Pendaftaran Hingga 31 Maret

16 Januari 2020

Pemenang Kehati Award 2006 kategori Cipta Pelestari Kehati, Ocky Karna Radjasa; perwakilan juri Kehati Award 2020 Desi Anwar; Direktur Eksekutif Yayasan Kehati Riki Frindos dalam sosialisasi Kehati Award 2020 di On Three Coffee, Jakarta Selatan, Kamis, 16 Januari 2020. TEMPO/Khory
Ajang Kehati Award 2020 Dimulai, Pendaftaran Hingga 31 Maret

Yayasan Kehati memulai tahap awal untuk Kehati Award 2020.