Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BPPTKG : Migrasi Magma Makin Dekati Puncak Gunung Merapi

image-gnews
Foto udara kondisi puncak Gunung Merapi, Jumat 27 November 2020. (ANTARA/HO-BNPB)
Foto udara kondisi puncak Gunung Merapi, Jumat 27 November 2020. (ANTARA/HO-BNPB)
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyatakan pemendekan deformasi atau perubahan bentuk yang terjadi pada Gunung Merapi saat ini terus berlanjut cukup signifikan.

Hal itu diketahui berdasarkan data Electronic Distance Measurements (EDM), khususnya sejak status Merapi naik dari waspada menjadi siaga per 5 November 2020 lalu.

“Terjadi pemendekan baseline (kurva data) EDM di Gunung Merapi secara kontinyu,” ujar Penyelidik Bumi BPPTKG Yogyakarta Nurnaning Aisyiah, Rabu, 2 Desember 2020.

BPPTKG menilai pemendekan jarak EDM ini menjadi informasi yang sangat penting bersama data lain, seperti seismisitas dan kandungan gas yang dipakai untuk mengetahui aktivitas vulkanik di Merapi terkini. “Dari data itu kita tahu bahwa saat ini sedang ada aktivitas kritis dari Merapi,” ujar Nurnaning.

Nurnaning membeberkan, dari pengukuran yang dilakukan BPPTKG saat ini, salah satunya melalui pemantauan dari Pos Babadan, pos yang ada di sisi barat daya Merapi, sejak bulan Juni lalu sudah mulai terjadi aktivitas pemendekan baseline EDM itu. Bahkan saat memasuki bulan Oktober, mulai tertangkap terjadinya percepatan pemendekan baseline EDM itu hingga sebesar 4.65 m.

“Sejak Oktober itu percepatan pemendekan baseline EDM Merapi itu mulai terjadi dan konstan lajunya (sekitar 4.65 m) hingga saat ini,” ujar Nurnaning.

Adanya percepatan pemendekan jarak EDM yang terpantau dari Pos Babadan ini, ujar Nurnaning, menjadi indikasi adanya migrasi magma Merapi dari sumber relatif lebih dalam yang sedang menuju permukaan.

Namun, untuk mengetahui asal sumber tekanan magma itu berada dan arah keluarnya, BPPTKG melakukan pemodelan yang mendasarkan pada besaran percepatan pemendekan EDM yang dibagi per periode waktunya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari pembagian menjadi enam periode itu, diketahui dari periode I-III (Juni-Oktober) lokasi sumber tekanan masih dari 5,9 kilometer di bawah puncak Merapi. Namun, pada periode IV-VI (Oktober-November) sumber tekanan yang diduga dari pergerakan magma itu sudah bergeser cepat hingga hanya 1,3 kilometer di bawah puncak gunung.

“Jadi benar dugaan kami telah terjadi migrasi magma, yang semula (Juni-Oktober) masih berjarak 5,9 km dari puncak, namun November ini jadi lebih dangkal,” ujarnya.

Tak hanya dari Pos Pantau Babadan saja, BPPTKG pun mengumpulkan data dari pos pantau sisi lainnya dari Merapi. Misalnya, hasil pemantauan dari Pos Jrakah yang ada di sisi utara Gunung Merapi, juga terpantau pemendekan baseline EDM. Namun, laju pemendekannya tak seintens yang terpantau dari Pos Babadan atau hanya sekitar 0.08 m.

Lalu dari pemantauan dari Pos Selo atau timur laut Gunung Merapi, pemendekan baseline EDM lebih kecil skalanya dibanding Pos Babadan dan Jrakah yakni sebesar 0.25 m.

Pemendekan baseline EDM paling kecil terpantau dari pos Mriyan, yakni sebesar 0.06 m. “Dari pemendekan baseline dari tiap pos itu diketahui bahwa di Merapi saat ini sudah terjadi inflasi, sumber tekanan yang memicu pemendekan jarak tunjam (EDM),” ujarnya.

Nurnaning menuturkan dalam pemantauan aktivitas vulkanik Gunung Merapi digunakan berbagai macam metode dan peralatan. Tak hanya dari EDM yang dipakai sebagai metode pemantauan deformasi untuk mengetahui perubahan bentuk tubuh gunung api akibat aktivitas magma, tapi juga menggunakan tiltmeter dan GPS (Global Positioning System).

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita dari Kampung Arab Kini

5 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Fakta Letusan Terbaru Gunung Ruang yang Disebut Memecahkan Rekor Setengah Abad

5 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Fakta Letusan Terbaru Gunung Ruang yang Disebut Memecahkan Rekor Setengah Abad

Erupsi Gunung Ruang pada 17 April diklaim sebagai letusan gunung api terdahsyat di Indonesia selama setengah abad terakhir.


Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

12 hari lalu

Atraksi jathilan di Sleman, DI Yogyakarta. Dok. Istimewa
Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.


Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

27 hari lalu

Suasana Pasar Takjil Kaliurang di lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta yang berlangsung 29-31 Maret 2024. (Dok. Istimewa)
Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.


Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

28 hari lalu

Kawasan wisata Tebing Breksi di Sleman, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.


Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

37 hari lalu

Gunung Merapi di Yogyakarta. Dok. BPPTKG Yogyakarta.
Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.


Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

53 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. Data BPPTKG pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di daerah potensi bahaya dan menghimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar serta awanpanas guguran terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi yang saat ini berada di tingkat aktivitas Siaga (level III). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.


Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

53 hari lalu

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Jumat petang, 28 Juli 2023. Dok. BPPTKG.
Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.


Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

55 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 24 Januari 2024. Menurut data BPPTKG telah terjadi Awan panas Guguran durasi 186.28 detik pada tanggal 24 Januari 2024 pukul 15:56 WIB dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya (kali Bebeng). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.


Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

24 Februari 2024

Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Suci Nyepi 1946 Caka, digelar di Kaliurang Park, Pakem Sleman Yogyakarta Jumat 23 Februari 2024. (Dok. Istmewa)
Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman