TEMPO.CO, Washington DC - NASA dan Boeing telah merampungkan uji jatuh balon parasut terakhir Starliner, yang mengakhiri uji reliabilitas untuk membantu memperkuat sistem pendaratan wahana ruang angkasa itu menjelang misi penerbangan berawak ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Tahap uji oleh Boeing dan NASA tersebut menggunakan enam uji jatuh balon untuk mengumpulkan data kinerja tambahan pada sistem pendaratan dan parasut pesawat antariksa itu, menurut rilis terbaru NASA.
Setiap uji jatuh berfokus pada serangkaian kondisi buruk yang berbeda dan menggunakan parasut yang telah diterbangkan sebelumnya guna mengevaluasi margin kemampuan dapat digunakan kembali untuk misi-misi mendatang.
Starliner merupakan kapsul berawak orbital buatan Amerika pertama yang berhasil mendarat di Bumi. Wahana antariksa itu menggunakan serangkaian parasut dan kantong udara yang dikeluarkan pada ketinggian tertentu yang memungkinkan Starliner dapat mendarat dengan lembut di gurun di Amerika Serikat bagian barat.
NASA juga akan menggunakan data yang dikumpulkan dari pengujian parasut untuk memodelkan kinerja parasut Starliner dalam skenario misi yang berbeda.
Boeing dan NASA akan terus mengumpulkan data tentang parasut Starliner melalui Uji Penerbangan Orbital kedua wahana antariksa itu menjelang misi penerbangan berawak yang dimulai pada 2021 mendatang, menurut NASA.
XINHUA | ANTARA