Adapun pada skala VI MMI, getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, dan menimbulkan kerusakan ringan bangunan.
Berikutnya, gempa ketiga dengan Magnitudo 3,6 pada pukul 03.32.13 WIB. Pusat gempanya berada di koordinat 2,71 LS – 122,06 BT. Lokasi tepatnya berada di laut atau lepas Pantai Morowali yang berjarak sekitar 21 kilometer arah tenggara Bungku pada kedalaman 28 kilometer.
Hingga pukul 07.00 WIB, BMKG mencatat seluruhnya ada delapan kali gempa dengan beragam kekuatan dan kedalaman. BMKG telah menganalisis sebaran lokasi sumbernya dan mendapati, "Pemicu gempa diduga aktivitas sesar aktif Segmen Geresa yang memiliki kecenderungan berarah barat laut-tenggara.”
BMKG mengimbau warga agar tetap tenang dan waspada dalam menghadapi peningkatan aktivitas kegempaan di wilayah Bungku dan Bahadopi. Masyarakat diminta memahami cara selamat saat terjadi gempa dan segera mencari perlindungan jika terjadi guncangan gempa kuat.
Selain itu karena wilayah tersebut rawan gempa, setiap bangunan harus mengacu aturan bangunan tahan gempa untuk mengurangi risiko dan warga dapat selamat saat terjadi gempa kuat.
Wilayah Bungku merupakan kawasan seismik aktif yang rawan gempa. BMKG mencatat sejak 2012 sudah mulai terjadi peningkatan aktivitas kegempaan yang intensif. Gempa dengan magnitudo 5,7 yang mengguncang Bungku pada 16 April 2012, misalnya, merusak 8 rumah warga di 3 desa hingga menyebabkan beberapa orang luka-luka.
Baca juga:
Kronologis Peringatan Tsunami di Gempa Banggai 6,8 M
Gempa merusak lainnya pada 24 Mei 2017 dengan Magnitudo 5,6. Gempa ini merusak beberapa rumah warga di dua desa di Bungku.