TEMPO.CO, Jakarta - Gempa tektonik bermagnitudo 4,3 dari Samudera Indonesia menggoyang Cilacap dan sekitarnya, Rabu pagi, 3 Februari 2021. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat kejadiannya pada pukul 06.39 WIB. Potensi tsunami nihil.
Baca:
Gempa Magnitudo 5 Guncang Tual Maluku
Dampak gempa seperti digambarkan oleh peta tingkat guncangan BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, berupa guncangan yang dirasakan di wilayah Salopa, Pangandaran, Ciamis, Karangnunggal dan Lebeng dengan Skala Intensitas II MMI.
Getaran gempa dirasakan oleh beberapa orang dan membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Pusat sumber atau episenter gempa terletak pada koordinat 8.43 LS dan 108.93 BT. “Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 78 kilometer barat daya Cilacap,” kata Hendro Nugroho, Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan lewat keterangan tertulis, Rabu 3 Februari 2021.
Gempa tergolong menengah dengan kedalaman 64 kilometer. “Gempa akibat aktivitas di Zona Subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia,” ujarnya.
Sebelumnya gempa dari Laut Selatan muncul Senin, 1 Februaru 2021 pada pukul 19.49 WIB. Nihil potensi tsunami, gempa dirasakan di wilayah Pangandaran, Garut Selatan, Pamengpeuk, Cijulang dan Cisompet. Skala intensitas gempa itu III MMI, getarannya dirasakan orang di dalam rumah seakan ada truk yang melintas.
Hasil analisis, menurut Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hendro Nugroho, kekuatan gempa ini bermagnitudo 4,1. Pusat sumber atau episenter gempa berada pada koordinat 8.16 LS dan 107.89 BT. “Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 84 kilometer barat daya Pangandaran,” katanya lewat keterangan tertulis.
Gempa tergolong dangkal dengan kedalaman sumber 16 kilometer akibat aktivitas penyesaran dalam lempeng Eurasia atau intraplate.
ANWAR SISWADI