TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat gempa doublet dari laut, arah barat daya Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, Sabtu siang 13 Februari 2021. Gempa doublet atau kembar diberikan kepada rentetan gempa yang terjadi hampir berbarengan dengan kekuatan yang setara dari kawasan yang sama.
Sama seperti yang beberapa kali terjadi di Bengkulu, tepatnya di Pulau Enggano, gempa doublet di Lampung hari ini juga berasal dari zona megathrust. Kekuatan dua gempa hari ini, masing-masing 5,3 dan 5,5 dalam skala Magnitudo, dan guncangannya bisa dirasakan dalam skala III MMI atau dirasakan nyata di dalam rumah.
Gempa yang pertama tercatat terjadi pada Pukul 11.18.21 WIB. Episentrumnya di laut, 193 kilometer barat daya Pesisir Barat, Lampung. Hiposentrum atau kedalaman 10 kilometer.
Gempa yang kedua hanya selisih 12 menit, yakni Pukul 11.30.54 WIB. Sumber gempa berada di laut, 134 kilometer barat daya Pesisir Barat, Lampung. Kedalaman sumber gempa sama, 10 kilometer.
Gempa-gempa tersebut bisa dirasakan di Kui, Way Krui, Pesisir Barat, Bangkunat, Liwa, dan Suoh. "Peningkatan seismik di Samudera Hindia sebelah selatan Bengkulu-Lampung sudah dimulai sejak Desember 2020, hal ini patut menjadi perhatian kita semua," kata Daryono, Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG, lewat akun media sosialnya.
Baca juga:
Sebab Gempa Megathrust 6,3 M di Bengkulu Terasa Senyap
Belakangan memang gempa rajin terjadi dari laut selatan Bengkulu. Di antaranya yang terjadi pada 30 Januari lalu yang berkekuatan 5,1 M lalu pada 5 Februari lalu dengan kekuatan 5,0 M. Terbaru adalah 10 dan 11 Februari lalu yang dipicu subduksi lempeng megathrust Enggano dengan kekuatan terukur 6,3 dan 5,2 M.