TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas kesehatan di Prancis, Haute Autorite de Sante, merekomendasikan pemberian separuh dosis atau sekali suntikan saja vaksin Covid-19 kepada orang-orang yang sudah pernah terinfeksi penyakit itu. Alasannya, mereka yang sudah pernah terinfeksi dan sembuh memiliki respons kekebalan tubuh melawan SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19, setara penerima sekali suntikan vaksin.
"Jadi pemberian satu dosis vaksin digunakan sebagai pengingat (reminder) untuk sistem kekebalan tubuhnya tentang bagaimana melawan Covid-19," bunyi pernyataan yang disampaikan Jumat, 13 Februari 2021.
Baca juga:
Inggris Akhirnya Catat Penurunan Jumlah Kasus Covid-19, Berkat Lockdown
Seperti diketahui, seluruh tiga jenis vaksin Covid-19 yang telah diizinkan penggunaannya secara darurat di Eropa mensyaratkan--berdasarkan uji klinis yang telah dilakukan--inokulasi dua dosis atau dua kali suntikan. Ketiganya adalah vaksin Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca yang masing-masing dari dua dosisnya diberikan dalam jarak beberapa pekan.
Prancis menjadi negara pertama yang membuat rekomendasi satu dosis saja untuk mereka yang sudah pernah terinfeksi tersebut. Pemberiannya dilakukan pada jarak 3-6 bulan setelah orang tersebut terinfeksi. "Satu dosis saja sudah cukup," kata Haute Autorite de Sante sambil mengakui belum ada negara lain yang membuat penetapan serupa.
Prancis telah mempercepat program vaksinasi dalam beberapa pekan ini. Per Kamis, sebanyak lebih dari 2,1 juta orang di negeri itu telah menerima sedikitnya satu dosis vaksin Covid-19, dan 535.800 yang sudah dapat lengkap dua dosis.
Sementara itu, hampir 3,5 juta orang yang telah dikonfirmasi terinfeksi Covid-19 di seluruh negara tersebut. Angka kematiannya hampir menyentuh 81 ribu orang.
Keputusan membedakan vaksinasi antara mereka yang sudah dan belum pernah terinfeksi Covid-19 sejalan dengan hasil dua studi dari Amerika Serikat belum lama ini. Studi-studi itu juga mengungkap dugaan satu dosis vaksin mungkin sudah
cukup efektif pada individu yang pernah terinfeksi Covid-19 dan sembuh.
Satu studi di antaranya mengatakan, respons kekebalan tubuh individu itu setara atau bahkan melebihi individu yang belum pernah terinfeksi dan telah menerima satu dari dua dosis vaksin.
Baca juga:
Infeksi Virus Covid-19 Jenis Baru Sudah Hampir 1.000 Kasus di Amerika
Satu jenis vaksin Covid-19 yang dikembangkan Johnson & Johnson sebenarnya didesain hanya sekali penyuntikan (satu dosis). Tapi, vaksin ini belum diberikan izin penggunaan darurat oleh otoritas di Amerika Serikat maupun Eropa.
NEW SCIENTIST | FRANCE24 | JHU