TEMPO.CO, Jakarta - SpaceX kembali berhasil meluncurkan 60 satelit internet Starlink, Selasa, 16 Februari 2021, sehingga mencapai total 1.145 satelit, yang mendekati target awalnya 1.440. Namun, dalam kejadian langka, booster tahap pertama Falcon 9 gagal mendarat di kapal drone "Of Course I Still Love You", yang diduga jatuh ke laut.
Baca:
SpaceX Akan Bawa Masyarakat Umum ke Luar Angkasa Tahun Ini
"Sangat disayangkan kami tidak memulihkan booster ini tetapi tahap kedua kami masih dalam lintasan nominal," kata insinyur SpaceX, Jessica Anderson, dikutip Engadget.
SpaceX belum mengatakan apa yang terjadi dengan booster (B1059), tetapi tampaknya mengalami masalah menjelang akhir pembakaran pendaratannya.
Booster itu telah menerbangkan dua misi suplai ISS, meluncurkan satelit mata-mata AS dan satelit pengamat Bumi Argentina, dan meningkatkan misi Starlink lainnya.
Sementara B1059 gagal pulang untuk misi keenamnya, SpaceX selalu mengatakan bahwa misi peluncuran utama adalah kuncinya dan pendaratan kurang lebih merupakan bonus.
Meskipun gagal, SpaceX mungkin meluncurkan 60 satelit Starlink lainnya pada Rabu ini. Elon Musk mengatakan bahwa sekitar 500-800 satelit perlu berada di orbit sebelum layanan internetnya dapat diluncurkan. Sementara target awalnya adalah sekitar 1.440 satelit, SpaceX akhirnya berencana untuk meluncurkan total 12.000 satelit.
Tes beta publik untuk internet Starlink dimulai pada akhir 2020 untuk orang-orang di AS, Kanada, dan Inggris, dengan lebih dari 10.000 pelanggan sudah menggunakan layanan dalam rentang tiga bulan, menurut pengajuan FCC SpaceX.
SpaceX telah mulai mengambil deposit US$ 99 untuk layanan tersebut dan baru-baru ini mengatakan kepada pemerintah Australia bahwa mereka akan dapat mencakup benua utama pada awal 2021 dan wilayah eksternal pada tahun 2022.
Sumber: ENGADGET