TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang gempa kembali terjadi dari laut selatan Jawa. Rabu pagi ini, 24 Februari 2021, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat gempa berkekuatan Magnitudo 4,7.
Baca:
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Vaksin Nusantara AntiCovid-19, Vaksinasi
Berita terpopuler selanjutnya tentang Vaksin Nusantara yang digagas oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto bekerja sama dengan tim peneliti dari Laboratorium RSUP Kariadi Semarang, Universitas Diponegoro dan Aivita Biomedical Corporation dari Amerika Serikat ini digadang-gadang sebagai terobosan baru vaksin Covid-19 buatan Indonesia.
Selain itu, Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) selama proses vaksinasi Covid-19 hanya lima kasus per 10 ribu suntikan. Itupun dengan gejala yang ringan seperti mual, kesulitan bernapas, kesemutan, lemas, atau jantung berdebar.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:
1. Berita Terkini Gempa Pagi Ini: Melonguane lalu Gunung Kidul
Sebaran aktivitas gempa di Pulau Jawa selama 2019-2020. BMKG mencatat wilayah Jawa Barat paling aktif dengan sumber gempa dari zona megathrust maupun sesar. (ANTARA/HO.BMKG)
Gempa kembali terjadi dari laut selatan Jawa. Rabu pagi ini, 24 Februari 2021, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat gempa berkekuatan Magnitudo 4,7.
Gempa diketahui memiliki posisi sumber 90 kilometer barat daya Gunung Kidul, Yogyakarta. Datang dari kedalaman 26 kilometer, gempa pada pukul 06.18 WIB itu bisa dirasakan lemah di Bantul pada skala II MMI dan Pacitan di Jawa Timur pada skala III MMI atau terasa nyata di dalam rumah.
Sesaat sebelumnya, dikutip dari Antara, BMKG juga mencatat gempa berkekuatan Magnitudo 5,3 mengguncang Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, pada pukul 05.24 WIB. Gempa juga datang dari laut dengan pusatnya 128 km arah tenggara Melonguane.
2. 6 Isu Seputar Polemik Vaksin Nusantara Gagasan Eks Menteri Kesehatan Terawan
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 24 November 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis
Vaksin Nusantara yang digagas oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto bekerja sama dengan tim peneliti dari Laboratorium RSUP Kariadi Semarang, Universitas Diponegoro dan Aivita Biomedical Corporation dari Amerika Serikat ini digadang-gadang sebagai terobosan baru vaksin Covid-19 buatan Indonesia.
Meski masih dalam tahap uji klinis, banyak pihak yang mendukung keberhasilan vaksin ini dalam waktu dekat, salah satunya bekas Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. Dahlan berharap Vaksin Nusantara ini bisa digunakan secara darurat pada Mei mendatang.
Lalu apa sebenarnya Vaksin Nusantara ini dan Apa kelebihan dan kekurangannya?
3. Ini Daftar Kejadian Ikutan Gejala Ringan dan Berat Usai Vaksinasi Covid-19
Warga lanjut usia memotret tanda vaksin usai menjalani vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Kecamatan Senen, Jakarta, Selasa, 23 Februari 2021. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta warga lanjut usia (lansia) yang menjadi sasaran vaksinasi tahap kedua langsung datang ke fasilitas kesehatan terdekat untuk menerima suntikan dosis vaksin virus corona (SARS-CoV-2). Peserta vaksinasi tahap kedua yang menyasar 21,5 juta orang berusia di atas 60 tahun ini tak perlu melalui proses pendaftaran secara personal. TEMPO/Muhammad Hidayat
Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) selama proses vaksinasi Covid-19 hanya lima kasus per 10 ribu suntikan. Itupun dengan gejala yang ringan seperti mual, kesulitan bernapas, kesemutan, lemas, atau jantung berdebar.
Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI), Hindra Irawan Satari, mengungkap itu dalam dalam konferensi pers secara daring yang dipantau di Jakarta, Senin 22 Februari 2021. Dia mengatakan gejala-gejala tersebut bisa hilang dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan dalam kurun waktu satu hingga dua hari.
"Umumnya, kejadian ikutan pascaimunisasi tersebut dialami karena kecemasan orang yang divaksinasi," kata dia.
Selain kasus KIPI ringan, Hindra tak mengelak adanya KIPI dengan gejala serius, namun dengan jumlah kejadian yang lebih sedikit. Dia menghitung kejadian kejadian ikutan yang serius 42 per satu juta kasus. KIPI dengan gejala serius seperti mual muntah, pingsan sekejap, dan gerakan aneh seperti lumpuh. Simak Top 3 Tekno Berita Hari Ini lainnya di Tempo.co.