Bagaimana Angkanya Dibandingkan
Uji coba vaksin Moderna dan Pfizer tahun lalu menunjukkan bahwa obat tersebut dapat mencegah lebih dari 90 persen penyakit.
Hasil dari uji coba J&J yang dilaporkan bulan ini menunjukkan bahwa vaksin mencegah dua pertiga kasus Covid sedang hingga parah di semua negara dan 74 persen di antaranya di AS. Itu masih jauh di atas tingkat perlindungan yang biasanya terlihat pada vaksin untuk flu.
Dan pada mereka yang terserang Covid meskipun telah divaksinasi dengan obat J&J, tingkat keparahan penyakitnya umumnya lebih rendah.
Terlebih lagi, tingkat perlindungan meningkat seiring waktu, kata Gentile, profesor kedokteran darurat di Temple’s Katz School of Medicine. Pada 28 hari setelah pemberian vaksin, jumlah penyakit parah dan sakit kritis 85 persen lebih rendah dibandingkan orang yang menerima plasebo.
“Kelihatannya manfaatnya lebih baik kalau diukur nanti,” ujarnya. Tingkat antibodi tampaknya terus meningkat dari waktu ke waktu.
Itulah salah satu alasan tidak tepat untuk membandingkan angka kemanjuran J&J dengan dua vaksin lainnya, katanya.
Terlebih lagi, obat J&J diuji setelah munculnya beberapa varian virus, dan pada saat penularan Covid-19 jauh lebih luas daripada selama uji coba Pfizer dan Moderna.
Uji coba vaksin J&J terdiri dari lebih dari 40.000 sukarelawan, termasuk 530 di Temple. Separuh mendapat vaksin dan separuh mendapat plasebo, meskipun yang terakhir akan bisa mendapatkan yang asli.
Lebih Banyak Vaksin di Depan Mata