TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Game Indonesia (AGI) bekerja sama dengan Agate Academy merilis program baru bertajuk Game Talent Indonesia atau Game Talent ID. Program ini merupakan inisiatif yang bertujuan untuk memperkecil jarak antara lulusan akademik dengan industri melalui berbagai program seperti webinar, magang hingga kompetisi pengembangan game.
Ketua Umum AGI, Cipto Adiguno, menerangkan Game Talent ID adalah program untuk menyatukan para akademisi dengan pelaku industri. “Hal ini dilakukan supaya usaha-usaha AGI dalam mengembangkan talenta di industri game bisa lebih merata,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Senin 15 Maret 2021.
Program ini dilaksanakan dengan membentuk sebuah aliansi antara institusi akademik seperti universitas, politeknik, dan institusi vokasional dengan industri yang diwakili oleh AGI. Inisiatif ini dimulai pada 8 Maret 2021 melalui sebuah gathering virtual.
Gathering dihadiri oleh perwakilan 18 perguruan tinggi anggota pertama Game Talent ID yang memiliki jurusan di bidang game, atau yang beririsan dengan pengembangan game.
AGI dan Agate Academy sendiri sudah menyiapkan beberapa program di bawah bendera Game Talent ID ini. Pertama, webinar yang membahas industri game dan tren teknologi game saat ini untuk para dosen.
Program lain yang disiapkan adalah diskusi mengenai kurikulum yang melibatkan institusi akademi dengan pelaku industri. Diskusi ini diharapkan bisa menyelaraskan kurikulum pendidikan yang ada dengan kebutuhan industri, sehingga bisa memaksimalkan serapan lulusan akademik di industri game.
Game Talent ID masih membuka pendaftaran bagi institusi pendidikan yang ingin bergabung. Institusi pendidikan yang tertarik bisa langsung mendaftar melalui situs resminya https://gametalent.id.
Baca juga:
Game PUBG: New State Lampaui 5 Juta Prapendaftaran
Vice President of Talent dari Agate, Aditia Dwiperdana, menjelaskan, Agate dibentuk oleh para mahasiswa pada 2009. Menurutnya, Game Talent ID ini melengkapi full circle dengan membantu rekan-rekan akademisi untuk membuat program bagi mahasiswanya. “Ini juga sesuai dengan mimpi kami sejak dulu, yaitu bagaimana merangkul lebih banyak orang lagi untuk terjun di industri game,” katanya.