TEMPO.CO, Jakarta - Dunia sedang mengalami kelangkaan pasokan chip komputer. Penyebabnya, pandemi dan faktor lain yakni perang dagang dan cuaca ekstrem. Faktor-faktor itu berbarengan dengan melonjaknya tingkat permintaan--yang untuk sepanjang Januari 2021 saja, penjualan chip mencapai rekor $40 miliar (lebih dari Rp 500 triliiun).
Hampir semua perangkat elektronik kini membutuhkan chip dari semikonduktor sebagai otaknya. Dari jam tangan sampai lemari pendingin. Mobil-mobil baru saja butuh beberapa puluh chip di dalamnya. Industri semikonduktor menjadi kewalahan untuk bisa memproduksi semua kebutuhan akan chip itu dengan cepat.
Berikut ini 5 informasi tentang krisis chip yang sedang terjadi di dunia,
1. Apa penyebab kelangkaan?
Pandemi Covid-19 sempat menyebabkan penjualan mobil drop hingga 50 persen. Ini karena pembatasan pergerakan masyarakat, selain pertumbuhan ekonomi yang juga terpukul. Industri otomotif bereaksi dengan merampingkan produksi dan mengurangi pesanan suku cadang. Termasuk mengurangi sejumlah besar permintaan chip ke industri semikonduktor.
Seperti diketahui, setiap mobil baru saat ini bisa memiliki puluhan chip di dalamnya untuk mengontrol segala fungsi, mulai dari pengereman sampai steering dan manajemen mesin. Menurut perusahan riset IHS Markit, produksi mobil di kuartal pertama tahun ini akan berkurang 672 ribu unit.
Pada waktu yang bersamaan, ada rush untuk perangkat-perangkat rumah dan kantor seperti laptop dan smartphone. Lonjakan permintaan dalam jumlah besar dan bersamaan ini karena banyak orang berubah menjadi bekerja dari rumah. Rush juga terjadi untuk konsol-konsol game yang penting untuk membuat orang-orang tak selalu memikirkan pandemi.
Pabrikan-pabrikan chip besar pun mengikuti pasarnya, berubah dari membuat chip untuk mobil menjadi chip yang dibutuhkan smartphone, laptop, tablet. Faktanya, pergeseran ini menyebabkan total penjualan chip dunia malah menanjak melampaui kondisi-kondisi sebelumnya. Semiconductor Industry Association (SIA) mengatakan penjualan chip sepanjang Januari lalu menyentuh rekor $40 miliar (lebih dari Rp 500 triliun), atau lebih tinggi 13,2 persen daripada periode yang sama tahun lalu.
Kini penjualan mobil mulai bangkit kembali. Dampaknya, perusahaan-perusahaan dari beragam industri pun bertarung untuk mendapatkan prioritas suplai chip.
Baca juga:
Begini Industri Semikonduktor Cina Siasati Krisis Chip di Dunia Saat Ini
2. Apakah tidak ada stok chip komputer ini?
Banyak perusahaan yang sebelumnya beroperasi dengan stok minimum untuk menjaga ongkos produksi rendah kini sedang bergegas mengembalikan volume produksinya. Satu perusahaan pembuat chip pernah mengatakan kepada The Washington Post kalau para eksekutif di industri otomotif mengatakan kepadanya: "Anda sama saja sedang membunuh saya. Anda harus membuat lebih banyak lagi (chip)."