TEMPO.CO, Jakarta - Hari Meteorologi Sedunia yang ke-71 bertepatan pada hari ini, 23 Maret yang diperingati setiap tahunnya. Di tahun ini Hari Meteorologi Sedunia mengusung tema "The Ocean, Our Climete and Water".
Tema ini diangkat karena maraknya isu perubahan iklim dan meningkatkan jumlah frekuensi terjadinya bencana alam. Maksud dari tema tersebut yaitu untuk mengajak masyarakat lebih waspada dengan cuaca, peduli iklim untuk siaga bencana.
Meteorologi itu sendiri merupakan ilmu yang saling bersangkutan atau berkaitan dengan fenomena atmosfer dan juga prosesnya, tentang bumi dan gejala-gejalanya, yang salah satu pengaplikasian ilmunya yaitu perkiraan cuaca.
Tujuan dari adanya peringatan Hari Meteorologi Sedunia Ini, ialah untuk mengingatkan serta menyadarkan kita untuk lebih Menghemat energy alam seperti, menghemat listrik, minyak bumi, penggunaan air, dan lain sebagainya.
Dilansir dari public.wmo.int, mencakup sekitar 70 persen permukaan bumi, laut adalah pergerakan utama cuaca dan iklim dunia, laut juga merupakan pergerakan utama ekonomi global, membawa lebih dari 90 persen perdagangan dunia dan menopang 40% umat manusia dalam jarak 100 km dari pantai.
Baca: Layanan Informasi Cuaca BMKG Dapat Pengakuan Internasional
Menyadari hal ini, Badan Meteorologi dan Hidrologi Nasional dan para peneliti secara teratur memantau lautan dan bagaimana perubahannya termasuk mendukung pengelolaan pesisir dan keselamatan Kehidupan di laut. Hal ini jugalah yang membuat tema "The Ocean, Our Climete and Water" di jadikan tema untuk Hari Meteorologi Sedunia.
WMO, sebagai badan PBB untuk iklim, cuaca dan air, mendukung pemahaman tentang hubungan antara laut, iklim dan cuaca. Peringatan hari meteorologi sedunia berfokus pada laut, iklim dan cuaca dalam sistem bumi, hal tersebut juga menandai Of Ocean Science for Sustainable Development.
ASMA AMIRAH