Ketika bitcoin pertama diluncurkan, menambang sebuah coin secara langsung mungkin masih bisa menggunakan komputer biasa. Kini, upaya itu membuhtukan ruangan berisi penuh komputer berkemampuan tinggi dan perangkat pendukung lainnya--yang terkadang lebih mahal ketika dibandingkan dengan harga bitcoin-nya.
Para penambang juga memilih transaksi mana saja yang akan dikumpulkannya dalam satu blok, sehingga fee yang bervariasi ditambahkan pengirim sebagai insentif. Setiap selesai menambang, fee ini akan berlanjut sebagai insentif agar penambangan bisa terus berlanjut. Ini dibutuhkan karena mereka yang menyediakan infrastruktur jaringan.
5. Apa masalah yang datang bersama bitcoin?
Sudah ada beberapa kritik terhadap bitcoin, termasuk sistem penambangannya yang lapar energi. University of Cambridge, Inggris, memiliki kalkulator online yang melacak konsumsi energi dari sistem tersebut dan pada awal 2021 ini diperkirakan dicapai tingkat konsumsi lebih dari 100 teraWat jam per tahun. Sebagai ilustrasi, konsumsi energi listrik nasional di Inggris sebesar 304 terawatt jam sepanjang 2016 lalu.
Cryptocurrency telah pula dikaitkan dengan kriminalitas, dengan kritik yang datang menudingnya menyediakan jalan sempurna ke transaksi pasar gelap.
6. Siapa pencipta bitcoin?
Pada 2008 nama domain .org dibeli dan sebuah makalah akademis berjudul 'Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System' diunggah. Makalah menetapkan teori dan desain dari sebuah sistem untuk suatu mata uang digital yang bebas dari kontrol pemerintah atau lembaga apapun.
Penulis, memberi dirinya nama Satoshi Nakamoto, menyatakan bahwa akar masalah dari mata uang konvensional adalah seluruh kepercayaan yang dibutuhkannya untuk bisa membuatnya berfungsi. Menurutnya, sepanjang sejarah mata uang yang diotorisasi itu terjadi banyak pelanggaran dari kepercayaan tersebut.
Setahun kemudian, software yang dilukiskan dalam makalah selesai dan dirilis hingga meluncurkan jaringan bitcoin pada 9 Januari 2009. Nakamoto terus bekerja pada proyek ini bersama beragam pengembang sampai 2010 ketika dia kemudian menarik diri dan membiarkan sistemnya bekerja.
Identitas sebenarnya dari Nakamoto belum pernah terungkap dan tidak ada pernyataan kepada publik selama bertahun-tahun.
Kini, software itu telah menjadi sumber terbuka , yang artinya semua orang bisa mengkajinya, menggunakan atau berkontribusi kepada kodenya secara gratis. Banyak perusahaan dan lembaga bekerja memperbaiki software bitcoin Nakamoto itu, termasuk MIT di Amerika.
Baca juga:
Info Gempa Terkini: Guncangan Pertama di Bulan Ramadan 2021