TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko membeberkan arah dan target badan tersebut selepas dari Kementerian Riset dan Teknologi dan kini menjadi lembaga yang otonom. Arah pertama disebutkannya melakukan konsolidasi sumber daya iptek, mulai dari manusianya, infrastruktur, dan anggaran.
“Ini untuk meningkatkan critical mass, kapasitas dan kompetensi riset Indonesia dalam menghasilkan invensi dan inovasi sebagai fondasi Indonesia Maju pada 2045,” ujar dia dalam acara virtual Indonesian Space Agency Pasca-pembentukan BRIN, Senin, 17 Mei 2021.
Konsolidasi lembaga riset utama ini ditargetkannya selesai pada 1 Januari 2022. Saat itu diharapkan BRIN bisa melakukan transformasi proses bisnis dan manajemen riset secara menyeluruh untuk percepatan peningkatan sumber daya iptek.
Arah kedua disebutkan Handoko adalah mempercepat ekosistem riset standar global yang terbuka (inklusif) dan kolaboratif bagi semua pihak mulai dari akademisi, industri, komunitas, dan pemerintah. Targetnya adalah penetapan ulang fokus pada riset yang meningkatkan nilai tambah ekosistem berbasis sumber daya alam dan keanekaragaman mulai dari hayati, geografi, atau kelautan lokal, selain mengejar ketertinggalan iptek.
“Dan menjadikan Indonesia sebagai pusat dan platform riset global berbasis sumber daya alam dan keanekaragaman lokal,” tutur mantan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu
Kemudian, arah ketiga, adalah menciptakan fondasi ekonomi berbasis riset yang kuat dan berkesinambungan, dengan fokus digital green dan blue economy. Target pada arah ini, kata Handoko, memfasilitasi dan mendukung industri nasional melakukan pengembangan produk berbasis riset, dan menciptakan industri dengan basis riset kuat dalam jangka panjang.
Selain itu ditargetkan bisa menjadi platform penciptaan sumber daya manusia unggul di setiap bidang keilmuan, dan entrepeneur berbasis inovasi iptek. “Dan meningkatkan dampak ekonomi langsung dari aktivitas riset dan menjadikan sektor iptek sebagai tujuan investasi jangka panjang serta penarik devisa,” katanya.
BRIN ditetapkan sebagai badan otonom--dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai ketua dewan pengawasnya-- pada bulan lalu. Penetapan itu dilakuan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang sebelumnya memutuskan melebur Kemenristek ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.