Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapal Selam KRI Nanggala, Profesor di Australia Ungkap Cara Lain Telisik Tragedi

Reporter

image-gnews
Bagian kapal KRI Nanggala 402 hasil citra Remotely Operated Vehicle (ROV) MV Swift Rescue ditunjukkan saat konferensi pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Ahad, 25 April 2021. Upaya evakuasi kapal selam masih akan dilakukan. ANTARA/Fikri Yusuf
Bagian kapal KRI Nanggala 402 hasil citra Remotely Operated Vehicle (ROV) MV Swift Rescue ditunjukkan saat konferensi pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Ahad, 25 April 2021. Upaya evakuasi kapal selam masih akan dilakukan. ANTARA/Fikri Yusuf
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hingga rapat kerja di DPR RI pada 6 Mei 2021, TNI menyatakan upaya untuk evakuasi badan kapal selam KRI Nanggala-402 masih terus berjalan. Di lokasi KRI Nanggala tenggelam di laut utara Bali pada saat itu disebutkan sudah ada tiga kapal asing dari Cina.

"Untuk pendeteksian untuk selanjutnya salvage atau evakuasi," kata Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudo Margono dalam rapat itu seperti yang videonya bisa disaksikan di media sosial.

Berdasarkan spesifikasi yang disebutkan, satu di antara tiga kapal dari Cina itu (Tansuo-2) memiliki robot berawak yang mampu menyelam hingga kedalaman 10 ribu meter. Kapal itu akan melanjutkan pekerjaan Kapal Swift Rescue dari Singapura, Mega Bakti dari Malaysia, dua kapal perang dengan sonar Australia serta satu pesawat Poseidon milik Amerika Serikat yang telah membantu menemukan lokasi tenggelam KRI Nanggala-402 tersebut.

Kapal selam tua produksi Jerman yang telah berusia pakai 40 tahun itu diketahui karam dan pecah menjadi tiga bagian di kedalaman 838 meter pada 21 April 2021. Sebanyak seluruh 53 awaknya dipastikan tidak ada yang selamat. "Mereka telah kembali ke negara masing-masing pada H+3 temuan," kata Yudo merujuk Swift Rescue dan yang lainnya.

Dua hari sebelumnya, Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Muda Muhammad Ali, menerangkan bahwa baru beberapa bagian kecil dari KRI Nanggala-402 yang sudah berhasil diangkat. Untuk badan kapal, lanjut Ali, memerlukan pengait untuk diikatkan ke Nanggala.

Kemungkinan, kata dia, pengait akan dicantolkan kepada penyelam yang menggunakan peralatan khusus menyelam di kedalaman 838 meter. "Nah ini agak sulit, mungkin akan dibantu robot untuk pasang itu," ujarnya sambil menambahkan tak ada batas waktu yang ditetapkan untuk evakuasi kapal selam bertorpedo tersebut.

Penampakan gelombang bawah laut (internal waves) yang menjalar dari Selat Lombok. Gelombang ini yang disebut TNI AL kemungkinan menyebabkan Kapal Selam NRI Nanggala-402 tenggelam di perairan utara Bali setelah dinyatakan hilang kontak Rabu 21 April 2021. (Sumber: nasa.gov)

James Goldrick, profesor tamu bidang strategi dan kebijakan angkatan laut dan maritim di Australian National University, menilai upaya evakuasi itu mungkin saja dilakukan. Amerika Serikat pernah melakukannya dalam misi rahasia berkode Azorian pada 1974, mengangkat bagian besar dari kapal selam nuklir Soviet dari dasar laut yang disebutnya lebih dalam daripada posisi KRI Nanggala saat ini.

Meski begitu, Goldrick berpendapat, mengangkat logam kapal selam 1.300 ton dari kedalaman lebih dari 800 meter ke permukaan bukan perkara mudah. Selain pasti sangat mahal.

Baca juga:
Mungkin Tenggelamkan KRI Nanggala-402, Ini Fakta-fakta Gelombang Bawah Laut

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.


Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

3 jam lalu

Ilustrasi internet. (abc.net.au)
Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media


Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

4 jam lalu

Pengolahan bijih nikel di smelter feronikel PT Antam Tbk di Kolaka, Sulawesi Tenggara. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.


Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

5 jam lalu

Suasana Kota Perth, Australia, di malam hari pada Jumat, 26 April 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.


Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

6 jam lalu

Tanaman herbal yang tumbuh di sekitar Galeri Dale Tilbrook di Mandoon Estate-Swan Valley, Australia Barat. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.


Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

8 jam lalu

Sebuah mesin bekerja untuk mengurangi polusi dipasang di sekitar area konstruksi saat polusi udara menyelimuti wilayah Beijing, Cina, 18 Desember 2016. REUTERS/Stringer
Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.


Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

11 jam lalu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters. REUTERS
Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".


Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

14 jam lalu

Massa Aksi Palestina berkumpul menjelang rapat umum, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Sydney, Australia 3 Mei 2024. REUTERS/Alasdair Pal
Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

1 hari lalu

Suasana Optus Stadium di Perth yang merupakan stadion terbesar di Australia Barat, Jumat 26 April 2024. Tempo/ JONIANsYAH HARDJONO
Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya