Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Erupsi dan Tsunami 2018, Separuh Gunung Anak Krakatau Hancur

image-gnews
Personel TNI kru KRI Torani 860 memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Banten. 28 Desember 2018. Kapal perang jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) yang merupakan jenis kapal patroli cepat, KRI Torani 860 akan mengemban misi memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Personel TNI kru KRI Torani 860 memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Banten. 28 Desember 2018. Kapal perang jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) yang merupakan jenis kapal patroli cepat, KRI Torani 860 akan mengemban misi memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Sebuah riset terbaru mengungkap sebagian fakta peristiwa tsunami yang dikaitkan dengan letusan Gunung Anak Krakatau pada 22 Desember 2018 lalu.

Erupsi berkali-kali sebelum tsunami muncul Sabtu malam hari itu menghancurkan tubuh gunung. “Sebagian besar, 50 persen tubuh Gunung Anak Krakatau hilang,” kata Mirzam Abdurrachman.

Vulkanolog dari Institut Teknologi Bandung (ITB) itu dan timnya tergabung dalam kelompok riset antarlembaga, seperti Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi serta tim riset dari Inggris dan Amerika Serikat. Ketuanya James Hunt dari National Oceanography Center (NOC).

Menurut Mirzam, riset itu dimulai segera setelah letusan pada akhir Desember 2018 hingga pertengahan 2019. Kesegeraan itu penting dilakukan agar bukti-bukti pasca letusan tidak keburu hilang secara alami.

“Karena produk letusan, longsor, jejak tsunami bisa termodifikasi oleh alam, hujan, dan lain-lain, karena itu kita harus segera masuk supaya bisa melihat apa yang terjadi,” katanya saat dihubungi, Rabu, 19 Mei 2021.

Beberapa temuan penting tim riset itu seperti volume material gunung yang hilang dan ambrol ke dasar Selat Sunda. Sebelumnya diperkirakan material yang rontok itu sebanyak 0,098 kilometer kubik berdasarkan citra satelit yang terbatas hanya menangkap pada bagian permukaan gunung. Angka perkiraan awal itu, kata Mirzam, hanya sekitar 45 persen.

“Ternyata longsornya tidak hanya yang di permukaan tetapi di bawah permukaan jauh lebih besar, yaitu 55 persennya di bawah laut,” ujarnya.

Total badan Gunung Anak Krakatau yang runtuh sebanyak 0,214 kilometer kubik. Temuan daerah kumpulan longsorannya berdasarkan alat bantu refleksi seismik yaitu di arah barat daya gunung. Arah itu sesuai dengan bagian gunung yang hilang ketika meledak. Temuan itu juga dikonfirmasi oleh hasil survei bawah permukaan pada akhir 2017 dari lembaga lain.

Sebelum letusan besar pada 22 Desember 2018, kata Mirzam, permukaan lantai samudera di barat daya Gunung Anak Krakatau itu bersih atau tertutupi sedimen laut dalam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah survei pascaletusan pada pertengahan 2019 dengan alat sonar, permukaannya berubah menjadi kasar oleh blok-blok batu dengan ukuran beragam. “Dan hanya terdapat di bagian barat daya,” kata Mirzam.

Panjang blok runtuhan gunung itu berkisar antara 185-520 meter. Tebalnya 300 hingga 500 meter, dan tingginya sampai 70 meter. Adapun luasan area guguran Gunung Anak Krakatau itu, menurut Mirzam, mencapai 7,2 kilometer persegi di bagian barat daya. “Jarak longsoran yang terjauh dari pusat letusan hingga 1,5 kilometer,” ujarnya.

Hasil riset itu telah dipublikasikan di jurnal Nature Communications dengan judul “Megablocks on the seafloor reveal that half of Anak Krakatau island collapsed into the sea to cause the 2018 Sunda Strait tsunami, Indonesia”.

Menurut Mirzam, tim berencana melanjutkan riset dengan membuat pemodelan tsunami dari hasil data-data baru yang diperoleh. Selain itu masih ada pertanyaan yang belum tuntas. “Bagaimana mekanisme volume material terdistribusi di Selat Sunda, apakah longsoran murni atau juga letusan samping,” katanya.  

Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, tsunami pasca letusan Gunung Anak Krakatau pada 22 Desember 2018 pukul 21.27 WIB itu menerjang pantai di sekitar Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan.

Hingga 31 Desember 2018 korban meninggal tercatat sebanyak 437 orang, 16 orang hilang, 14 ribu orang lebih terluka, dan membuat 33.719 orang mengungsi. Rumah yang rusak sebanyak 2.752 unit, tersebar di enam daerah, yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus, Pesawaran dan Bandar Lampung. Ketinggian gelombang tsunami dari erupsi Gunung Anak Krakatau mencapai 2 hingga 5 meter.

Baca:
Gunung Es Terbesar di Dunia Pecah di Antartika

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

3 menit lalu

Rumah yang rusak akibat Gempa Garut. Dok. Humas BNPB
BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.


Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

48 menit lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami


ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

1 hari lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.


Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

1 hari lalu

Sunset di Pantai Pangandaran, Jawa Barat, 5 Mei 2022. TEMPO/Yosep Suprayogi
Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.


Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

1 hari lalu

Ketua RT8/RW4 Kelurahan Malaka Jaya, Taufiq Supriadi, ketika ditemui Tempo pada Senin, 22 April 2024.
Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).


Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

1 hari lalu

Ilustrasi gempa. shutterstock.com
Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.


Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

2 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.


Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

2 hari lalu

Pusat gempa bumi dengan magnitudo 4,7 terjadi di Kabupaten Boalemo, Gorontalo, Sabtu, 27 April 2024. ANTARA/HO-BMKG.
Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.


Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

3 hari lalu

Ilustrasi pria bertubuh tinggi dan pendek. shutterstock.com
Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.


Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

3 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pemaparan saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 7 November 2023. Rapat tersebut membahas isu faktual Penanganan korban Gangguan Ginjal Akut (GGAPA), penanganan penyakit menular di Indonesia seperti dengue, tuberkulosis, monkey pox, hepatitis, dan penanganan penyakit tidak menular seperti kesehatan jiwa, diabetes, dan kanker, serta penanganan beberapa kasus malpraktik di rumah sakit. TEMPO/M Taufan Rengganis
Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.