Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi Covid-19: Sembuh dari Gejala Ringan Akan Beri Antibodi Seumur Hidup

image-gnews
Sejumlah pasien meluapkan ekspresinya saat wisuda penyintas Covid-19 di halaman Rumah Sakit Lapangan, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 28 Juli 2020. Para pasien yang telah dinyatakan sembuh dari virus Corona mengikuti wisuda penyintas Covid-19. ANTARA/Zabur Karuru
Sejumlah pasien meluapkan ekspresinya saat wisuda penyintas Covid-19 di halaman Rumah Sakit Lapangan, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 28 Juli 2020. Para pasien yang telah dinyatakan sembuh dari virus Corona mengikuti wisuda penyintas Covid-19. ANTARA/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Studi dari Washington University School of Medicine, Amerika Serikat, mengungkap kalau seseorang yang sudah beberapa bulan sembuh dari gejala ringan Covid-19 sudah akan memiliki sel kekebalan dalam tubuhnya yang menghasilkan antibodi melawan SARS-CoV-2. Sel-sel itu disebut bertahan seumur hidup, dan menghasilkan antibodi sepanjang waktu. 

Penulis studi yang merupakan profesor patologi, imunologi, kedokteran dan mikrobiologi molekuler, Ali Ellebedy, menjelaskan, beberapa waktu lalu, ada laporan bahwa antibodi berkurang dengan cepat setelah sembuh dari Covid-19. Media arus utama lalu menafsirkan bahwa kekebalan tubuh tidak berumur panjang.

Menurut Ellebedy, itu salah tafsir dari data. Dia mengatakan, normal untuk tingkat antibodi turun setelah infeksi akut, tapi tidak turun ke nol, melainkan cenderung stabil.

“Di sini, kami menemukan sel penghasil antibodi pada orang 11 bulan setelah gejala pertama. Sel-sel ini akan hidup dan menghasilkan antibodi selama sisa hidup manusia. Itu bukti kuat untuk kekebalan jangka panjang,” ujar dia, seperti dikutip dari Medicine Xpress, Senin 24 Mei 2021.

Temuan Ellebedy diterbitkan di jurnal Nature, dan menunjukkan bahwa kasus Covid-19 ringan membuat perlindungan antibodi yang tahan lama. Serta serangan penyakit berulang cenderung akan jarang terjadi.

Selama virus corona Covid-19 menginfeksi, sel-sel kekebalan penghasil antibodi berkembang biak dengan cepat dan beredar di dalam darah, mendorong tingkat antibodi meninggi. Setelah infeksi teratasi, sebagian besar sel mati, dan tingkat antibodi darah turun.

Sejumlah kecil sel penghasil antibodi, yang disebut sel plasma berumur panjang dan bermigrasi ke sumsum tulang dan menetap. Mereka terus-menerus mengeluarkan antibodi tingkat rendah ke dalam aliran darah untuk membantu menjaga dari pertemuan lain dengan virus. 

Kunci untuk mengetahui apakah gejala ringan Covid-19 mengarah pada perlindungan antibodi yang tahan lama, Ellebedy menyadari, terletak pada sumsum tulang. Untuk mengetahui apakah mereka yang telah pulih memiliki sel plasma berumur panjang yang menghasilkan antibodi yang secara khusus ditargetkan untuk SARS-CoV-2.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Khasiat Air Rebusan Daun Salam bagi Kesehatan Tubuh

1 hari lalu

Ilustrasi daun salam. wikipedia.org
Khasiat Air Rebusan Daun Salam bagi Kesehatan Tubuh

Daun salam selain dikenal sebagai pelengkap bumbu masakan, saat direbus juga menghasilkan senyawa kimia yang bagus untuk kesehatan tubuh manusia


Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

2 hari lalu

Wakil Perdana Menteri Singapura dan Menteri Keuangan Lawrence Wong. REUTERS/Isabel Kua
Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.


AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

2 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.


Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

3 hari lalu

Petugas keamanan berjaga-jaga di luar Institut Virologi Wuhan selama kunjungan tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal-usul penyakit virus corona (COVID-19), di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 3 Februari 2021. REUTERS/ Foto Thomas Peter/File
Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.


Alasan Dokter Tak Anjurkan Suplemen Penguat Imun untuk Pengobatan Lupus

3 hari lalu

Ilustrasi lupus. Shutterstock
Alasan Dokter Tak Anjurkan Suplemen Penguat Imun untuk Pengobatan Lupus

Konsumsi suplemen yang memiliki klaim meningkatkan kekebalan tubuh itu sebaiknya dihindari pada pasien lupus.


Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

7 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.


Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

8 hari lalu

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat


Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

8 hari lalu

Botol berlabel
Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

11 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

13 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?