Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yang Buta Bisa Melihat Berkat Optogenetik, Bukti Pertama pada Manusia

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pemeriksaan mata. Shutterstock
Ilustrasi pemeriksaan mata. Shutterstock
Iklan

Terapi gen terbaru terbukti berhasil pada si pria dalam uji oleh GenSight. Dia menemukan dirinya setelah sekitar setahun bisa melihat zebra cross di jalan. Sejak itu, dia telah mampu melihat obyek seperti telepon, furnitur, atau pintu dalam sebuah koridor.

Di laboratorium, pria itu juga mampu menghitung dan mengetahui lokasi obyek-obyek yang ada di hadapannya--meski belum bisa mengenali wajah-wajah. "Penglihatannya mungkin akan bisa lebih baik lagi karena butuh waktu untuk otak belajar memproses sinyal tak biasa dari mata," kata Sahel.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurutnya, apa yang terjadi kemungkinan adalah remodelling konektivitas atau bahasa baru antara retina dan otak. Sayang, riset penyesuaian goggle oleh penggunanya di laboratorium masih terhenti karena pandemi Covid-19.

Sebanyak dua orang di Inggris juga telah diinjeksi gen yang sama tapi belum memasuki terapi atau latihan, dan karenanya belum merasakan efek berbeda dalam penglihatannya. "Sebanyak empat orang juga belum lama ini diberikan dosis gen yang lebih tinggi, yang kami harapkan akan memberi benefit yang lebih besar," kata Sahel.

Pada tahap perkembangan yang sekarang, terapi optogenetik diperkirakan belum akan mampu memberi pemulihan penglihatan untuk bisa digunakan membaca atau mengenali wajah-wajah. "Untuk bisa seperti itu Anda perlu resolusi yang tinggi," kata Botond Roska dari Institute of Molecular and Clinical Ophthalmology di Basel, Swiss, juga anggota tim.

Sebuah perusahaan di Amerika Serikat, Bionic Sight, melaporkan pada Maret lalu kalau empat orang yang telah mengalami kebutaan atau hampir buta sudah bisa melihat cahaya dan gerak obyek di hadapannya juga berkat terapi optogenetik. Bedanya dengan GenSight, tim ini belum mempublikasikan keberhasilannya itu dalam jurnal ilmiah.

Perlakuan oleh Bionic Sight menggunakan gen berbeda dari GenSight, tapi sama membutuhkan goggle. Dalam pengumumannya, Bionic Sight menyatakan dua orang yang menerima dosis gen lebih besar memiliki sensitivitas terhadap cahaya lebih tinggi daripada dua lainnya.

"Perbaikan sedikit saja dalam penglihatan akan berdampak besar bagi seseorang yang hampir buta," kata Michel Michaelides dari University College London, yang mengembangkan terapi gen berbeda untuk kebutaan. Tapi, menurutnya, sulit untuk mengembalikan penglihatan secara penuh pada orang-orang dengan kondisi retina rusak. "Tantangannya masih sangat besar," kata dia.

Situasi itu diakui Sahel dkk. Namun, mereka beranggapan publikasi yang sudah dilakukan, buah dari riset 13 tahun GenSight, adalah proof of concept akan datangnya pengobatan yang lebih efektif.

Pernyataan itu diamini oleh Ehud Isacoff, seorang ahli saraf di University of California, Berkeley, yang tidak terlibat dalam tim-tim terapi optogenetik tersebut. "Menyaksikan untuk pertama kalinya terapi ini bisa menyembuhkan kebutaan--bahkan hanya pada satu pasien dan pada satu mata--benar-benar menarik," katanya.

NEW SCIENTIST | NYTIMES

Baca juga:
WHO Ganti Nama Varian Virus Covid-19 Pakai Alfabet Yunani

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

12 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.


Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

5 hari lalu

Duta Besar Aljazair untuk PBB Sofiane Mimouni berbicara sebelum pemungutan suara mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di markas besar PBB di New York, AS, 20 Februari 2024. REUTERS/Mike Segar
Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

10 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

18 hari lalu

Suasana peringatan
Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.


Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

18 hari lalu

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan mengevakuasi Adrea Zoe, pelancong asal Prancis, yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Minggu, 7 April 2024. Foto: Istimewa
Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo


Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

19 hari lalu

Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK), Lalzawmi
Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

23 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.


Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

24 hari lalu

Seorang anak laki-laki Palestina berjalan di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 27 Maret 2024. Israel tetap melancarkan serangan walaupun Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengesahkan resolusi seruan gencatan senjata segera di Jalur Gaza Palestina. REUTERS/Bassam Masoud
Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.


Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

25 hari lalu

April Mop Happy Fool Day by Boldsky
Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.


Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

28 hari lalu

Sebuah tanda tergantung di gerbang sebuah gedung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 6 Juli 2023. REUTERS/Brian Snyder
Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard