TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat nirawak atau sering disebut sebagai drone adalah sebuah mesin terbang yang berfungsi dengan kendali jarak jauh oleh pilot atau mampu mengendalikan dirinya sendiri yang dioperasikan oleh operator. Kemampuan terbang menggunakan hukum aerodinamika untuk mengangkat dirinya, bisa digunakan kembali dan mampu membawa muatan baik senjata maupun muatan lainnya.
Selain berguna di bidang sinematografi seperti pada zaman sekarang, drone juga berperan di bidang geografi. Yaitu sebagai salah satu wahana pengindraan jauh yang sangat penting dalam pembuatan peta, seperti peta penggunaan lahan, peta daerah rawan bencana, dan peta daerah aliran sungai.
Konsep drone ini sudah ada sejak tahun 1849, yaitu ketika Austria menyerang Venesia menggunakan balon tak berawak yang diisi dengan bahan peledak. Pasukan Austria, yang mengepung Venesia pada saat itu, meluncurkan sekitar 200 balon pembakar ini ke atas kota.
Untuk mengoperasikan drone ini memang tidak sesederhana kelihatannya. Perlu dilakukan latihan yang sering untuk benar-benar bisa mengoperasikannya. Mengingat harga drone yang tidak murah, untuk mencoba mengoperasikannya memang perlu didampingi oleh orang yang sudah ahli. Karena kalau terjatuh dan rusak atau bahkan menabrak dan menyasar kendaraan di jalan bisa-bisa menimbulkan kecelakaan.
Untuk mengoperasikannya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh pemula. Pertama bisa belajar untuk menghidupkan dan mematikan remote pada mulanya. Untuk menghidupkan remote ini cukup menekan tombol power dua kali berturut turut.
Caranya yaitu tekanan pertama ditekan secara cepat, kemudian tekan kedua dengan cara tekan dan tahan selama 5 detik (sampai muncul bunyi) begitu juga mematikannya dilakukan dengan cara yang sama
Langkah kedua yaitu menaikkan dan menurunkan drone. Setelah sudah lancar menghidupkan dan mematikan remot, maka langkah yang kedua adalah dengan menaikkan drone. Dalam menaikan drone ini akan mempelajari throttle. Throttle ini berguna untuk menaikkan dan menurunkan drone.
Fungsi throttle ini sama seperti gas pada mobil. Semakin jauh kita menekan tuas gas, maka akan semakin kencang lari mobil kita, begitu pula dengan drone, semakin kuat kita menarik tuas throttle ini, maka akan semakin laju drone kita.
Throttle ini terletak pada bagian kiri remote. Untuk menaiikan drone cukup menggeser tuas ke bagian atas (throttle up), dan untuk menurunkan drone cukup dengan menarik tuas ke bawah (Throttle Down).
Setelah mengetahui cara menaikan drone, pemula bisa belajar untuk memutar posisi drone. Untuk memutar posisi drone ini, bisa dengan fungsi Rudder atau Yaw. Dengan memutar posisi drone akan memudahkan dalam pengambilan sebuah objek. Pemutaran posisi yang dimaksud ialah memutar arah kepala. Dengan menggunakan fungsi ini drone akan tetap berada di satu sumbu, artinya drone tidak bergeser sedikitpun begitu pula dengan ketinggian.
Cara menerbangkan drone untuk pemula selanjutnya ialah dengan menggerakan drone kekiri dan kekanan. Untuk menggerakan drone kekiri dan kanan, kita menggunakan fungsi Aileron / Roll yang memungkinkan pengguna untuk mengubah kedudukan drone.
Untuk mengaktifkan fungsi ini caranya dengan menarik tuas bagian kiri ke posisi kiri atau kanan. Disarankan bagi pemula untuk memastikan posisi drone tetap membelakangi kita agar tidak kehilangan orientasi.
Langkah terakhir yaitu dengan memaju mundurkan drone. Dalam hal ini bisa menggunakan fungsi Elevator / Pitch, yaitu dengan cara menarik tuas di kiri ke atas atau kebawah. Namun sebelum melakukan lima langkah menerbakng drone tersebut. Sebelumnya pemula juga harus terlebih dulu untuk mengenal mode remote control dan belajar memasang baling-baling.
Secara default, remote kontrol terdapat 2 mode, yaitu mode 1 dan mode 2. Dalam dua mode ini sebenarnya yang berbeda hanyalah menukar fungsi dari bagian remote kiri dan kanan. Seperti setir mobil luar negeri dan Indonesia, kalau diluar negeri setir ada di sebelah kiri, sedang di Indonesia setirnya ada di sebelah kanan.
Meskipun pada dasarnya, fungsi dari tombol - tombol remote yang ada ini bisa disetting sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna. Namun untuk pemula disarankan untuk mengubah mode remote ke mode 2, karena cara menerbangkan drone yang di atas merupakan berdasakan pada mode 2. Namun bagi pengguna mode 1 cukup menukar kiri menjadi kanan dan sebaliknya.
Lalu pada Quadcopter seperti DJI Phantom dan sejenisnya, ada 2 jenis baling baling. Jenis baling - baling ini dibedakan berdasakan trust yang dihasilkan, ada baling baling CW dan CCW.
CW sendiri adalah singkatan dari Clockwise, yang berarti searah jarum jam. Sedangkan CCW adalah singkatan dari Counter Clockwise, yang artinya berlawanan arah dengan jarum jam.
Kekeliruan dalam memasang baling-baling ini bisa mengakibatkan pada tidak bisa terbangnya drone atau pesawat nirawak ini. Maka dari itu pemula harus mengetahui cara memasang baling-baling tersebut dengan benar.
TEGUH ARIF ROMADHON
Baca: Kemenlu Diminta Kirim Protes Keras ke Negara Pemilik Drone Bawah Laut