Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hewan Mikro ini Hidup Hingga 24 Ribu Tahun dan Tumbuh Bersama Mammoth

Reporter

image-gnews
Mikroskop untuk anak My First Lab Duo-Scope. Kredit: YouTube
Mikroskop untuk anak My First Lab Duo-Scope. Kredit: YouTube
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu penelitian yang dilakukan oleh ahli biologi Amerika adalah hewan mikro  yang disebut Rotifera Bdelloid. Makhluk mikroskopis multiseluler ini hidup pada 24.000 tahun yang lalu dan masih bertahan hingga saat ini setelah ribuan tahun dibekukan. Rotifera juga menjadi makhluk hidup yang dibekukan ketika mammoth masih berkeliaran di dunia.

Makhluk hidup ini memiliki anatomi yang kompleks dan merupakan salah satu hewan yang paling tahan radiasi di planet ini. Mereka dapat menahan keasaman ekstrim, kelaparan, oksigen rendah dan tahun dehidrasi. Menukil nytimes.com, Matthew Meselson, ahli biologi molekuler di Universitas Harvard mengatakan, “Mereka adalah hewan paling tahan di dunia terhadap segala bentuk penyiksaan.” 

Penelitian sebelumnya, menjelaskan bahwa Bdelloids dapat bertahan dalam pembekuan yang dalam hingga satu dekade. Sedangkan penemuan terbaru dari jurnal Current Biology, Bdelloids adalah salah satu dari segelintir makhluk kecil, termasuk tardigrades, diketahui bertahan hidup dalam kondisi yang sangat tidak ramah. Temuan baru ini juga menunjukkan bahwa hewan mikro yang kuat dapat bertahan dalam durasi yang ekstrim dari mati suri.

Dalam melakukan penelitian ini, para ilmuwan mengumpulkan sampel dengan mengebor tanah dengan kedalaman sekitar 11 kaki di bawah permukaan permafrost di timur laut Siberia. Para ilmuwan tersebut menemukan rotifera bdelloid hidup terkunci di permafrost kuno, yang suhu rata-rata berkisar sekitar 14 derajat Fahrenheit.

Dalam penentuan usia suatu objek yang mengandung materi atau radiocarbon dating, bdelloid berusia 24.000 tahun mampu bangkit kembali dan masih mampu untuk bereproduksi setelah dicairkan. “Kami menghidupkan kembali hewan yang melihat mamut berbulu,” kata Stas Malavin, rekan penulis dan ilmuwan di Institut Masalah Fisika dan Biologi Rusia dalam Ilmu Tanah, “yang cukup mengesankan.”

Menerut para peneliti tersebut, organisme ini mampu hidup di untaian lumut, genangan air hujan dan pemandian burung, dan di seluruh badan air tawar yang mencakup daerah kutub dan tropis hingga yang berada disekitarnya. Antonie Philips van Leeuwenhoek atau yang kerap dijuluki sebagai bapak biologi, ketika melakukan penelitan terhadap hewan mikro ini pada 1702, bdelloid disebut "binatang bulat kecil", setelah melihat makhluk-makhluk itu di selokan air dari rumahnya.

Walaupun memiliki ukuran yang kecil, organisme ini memiliki otak, usus, otot, dan sistem reproduksi. Tetapi para ilmuwan masih belum mengerti persis bagaimana rotifera bdelloid mampu melindungi sel dan organ mereka dari kondisi yang tampaknya seperti bencana dan menambal DNA yang rusak. 

Lebih lanjut, Para ilmuwan juga dibuat bingung tentang bagaimana bentuk kehidupan dapat melakukan diversifikasi ke lebih dari 450 spesies selama jutaan tahun yang tampaknya hanya dengan reproduksi aseksual, yang sering dianggap sebagai kerugian evolusioner.

Menurut para ahli, hewan mikro ini nantinya akan mampu membantu kehidupan makhluk hidup lainnya seperti melestarikan sel, jaringan, dan organ hewan lain di Bumi, dan di luarnya. Oleh karena itu, para ilmuwan mengirimkan bdelloid akan dikirim ke luar angkasa.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Mumi Hewan Mesir Kuno Berusia 2.000 Tahun Dibedah Secara Digital dengan Teknologi 3D

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Telkom dan F5 Perkuat Cybersecurity Indonesia

3 hari lalu

Telkom dan F5 Perkuat Cybersecurity Indonesia

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menjalin kerja sama strategis dengan F5, perusahaan penyedia produk dan layanan keamanan siber (cybersecurity) multicloud application security and delivery berskala global.


BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

6 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024


Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

9 hari lalu

Kelinci yang menjadi alat uji ilmiah. shutterstock.com
Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:


Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

11 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, saat meresmikan pembangunan Fasad dan Gedung UPT Balai/Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Kelas I Makassar, di Gowa, Kamis 1 Februari 2024.
Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.


10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

14 hari lalu

Kosta Rika menyimpan 50 jenis burung kolibri, hingga disebut ibu kota kolibri dunia. Foto: Konrad Whote/Look-Foyo/Getty Images
10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.


10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

14 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.


Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

15 hari lalu

Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp37,4 triliun atau tumbuh 3,7 persen year on year atau YoY pada akhir kuartal pertama 2024.


Telkomsel Sukses Kawal Aktivitas Digital Pelanggan saat Ramadan dan Idul Fitri

16 hari lalu

Telkomsel Sukses Kawal Aktivitas Digital Pelanggan saat Ramadan dan Idul Fitri

Melalui optimalisasi jaringan broadband terdepan serta ketersediaan produk dan layanan bernilai tambah, Telkomsel sukses mengawal momen Ramadan dan Idul Fitri.


Telin dan Dialog Axiata Tandatangani Kemitraan Strategis

16 hari lalu

Chief Commercial Officer Telin Kharisma (keempat dari kanan) dan Group Chief Executive of Dialog Axiata PLC Supun Weerasinghe (kelima dari kiri) saat penandatanganan kemitraan strategis untuk pengelolaan layanan terminasi suara dan SMS internasional antara Telin dan Dialog Axiata beberapa waktu lalu.
Telin dan Dialog Axiata Tandatangani Kemitraan Strategis

Telin secara eksklusif akan menyediakan Layanan Terkelola untuk trafik SMS A2P atau Application to Person internasional dan trafik terminasi suara internasional untuk Dialog.


Pemeriksaan Post Mortem dan Ante Mortem Jenazah Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Apa Itu?

21 hari lalu

Polisi mengevakuasi jenazah korban kecelakaan di Tol Jakarta-CIkampek KM 58, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024. Kecelakaan yang  melibatkan tiga kendaraan yaitu Bus Primajasa, Grand Max dan Daihatsu Terios tersebut mengakibatkan 12 orang tewas. ANTARA/Awaludin
Pemeriksaan Post Mortem dan Ante Mortem Jenazah Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Apa Itu?

Identifikasi jenazah kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek melalui cara post mortem dan ante mortem, apakah itu?