Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keunikan Ikan Nabire Papua: Sembunyi di Dalam Pasir dan Mitos Menikah

image-gnews
Ikan pasir hasil tangkapan, siap dimasak dengan dibungkus daun kelapa, di Kepulauan Moora, kawasan Teluk Cendrawasih, Nabire, Papua. Kredit: Hari Suroto (Balai Arkeologi Papua)
Ikan pasir hasil tangkapan, siap dimasak dengan dibungkus daun kelapa, di Kepulauan Moora, kawasan Teluk Cendrawasih, Nabire, Papua. Kredit: Hari Suroto (Balai Arkeologi Papua)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pulau-pulau kecil di Kepulauan Moora, kawasan Teluk Cendrawasih, Nabire, memiliki ikan unik. Masyarakat Pulau Mambor menyebutnya ikan pasir karena suka bersembunyi dengan cara membenamkan diri di dalam pasir ketika merasa terancam.

Peneliti dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto, mengatakan dalam bahasa Mambor ikan pasir disebut ikan tatu. “Ikan ini sebenarnya adalah ikan subtropis, dalam bahasa Inggris disebut Pearly Razorfish, nama ilmiahnya Xyrichtys Novacula,” ujar dia saat dihubungi, Minggu, 27 Juni 2021.

Xyrichtys berasal dari bahasa Yunani xyreo, berarti yang memotong seperti pisau, sedang ichthys artinya ikan. Sementara Novacula merupakan nama khusus yang berarti 'pisau cukur', mengacu pada bagian depan kepala membentuk ujung yang tajam.

Ikan ini hidup di laut yang terdapat karang berpasir dengan kedalaman satu hingga 90 meter. Ikan pasir ini juga merupakan penghuni daerah dangkal yang jernih dengan dasar berpasir, biasanya di sekitar padang lamun dan karang.

“Mereka memakan moluska, juga kepiting dan udang. Hobi membangun sarang dengan puing-puing karang, dan menyelam terlebih dahulu ke pasir saat ketakutan,” kata Hari.

Ikan ini memiliki panjang 15 hingga 20 cm dengan bagian depan kepala membentuk ujung yang tajam. Moncongnya sangat tumpul dan mulut seperti ikan kakatua. Warna kehijauan pucat, dan biasanya tanpa tanda yang mencolok pada tubuh. Bagian kepalanya juga memiliki garis yang warnanya bisa berubah antara biru muda dan oranye.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Persebaran ikan ini lebih banyak dijumpai di Samudera Atlantik, meliputi Carolina utara, Teluk Meksiko utara, Karibia, Brasil, Prancis, Angola, Mediterania, Azores, Madeira, Kepulauan Canary, Tanjung Verde, dan Pulau Sao Tome. “Jadi ikan yang ditemukan di Kepulauan Moora, kawasan Teluk Cenderawasih sangat spesial,” tutur Hari.

Oleh masyarakat Mambor, Distrik Kepulauan Moora, Nabire, ikan pasir ditangkap untuk dikonsumsi. Biasanya ikan ditangkap pada saat air surut. Untuk mencari ikan ini dibutuhkan pengetahuan khusus, dengan melihat tanda-tanda di permukaan pasir terdapat batu-batu karang kecil sebagai penanda sarang ikan ini.

Oleh masyarakat Mambor, ikan ini dimasak dengan cara diasap di atas perapian, dimasak tanpa bumbu apa-apa, dengan ikan dibungkus menggunakan daun kelapa muda. “Rasanya segar dan gurih, karena ikan hasil tangkapan langsung dimasak tanpa menunggu lama.”

Bahkan ada kepercayaan bahwa jika perempuan belum bisa menangkap ikan ini, dianggap belum layak menikah. “Karena tidak semua orang mengetahui keberadaan ikan di dalam pasir,” ujar Hari menambahkan.

Baca:
Lepas Masker Bikin Jumlah Kasus Melejit Lagi, Israel: Varian Delta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

7 jam lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 jam lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

10 jam lalu

Koordinator Perkumpulan Masyarakat Antikorupsi Indonesia alias MAKI, Boyamin Saiman, menghadiri sidang praperadilan atas belum ditahannya bekas Ketua KPK, Firli Bahuri, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Rabu, 13 Maret 2024. Dalam gugatannya, MAKI mendesak Polda Metro Jaya, Kapolri, dan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta segera menahan Firli. Alasannya, Firli telah ditetapkan tersangka oleh Ditreskrimsus Polda Metro Jaya atas dugaan pemerasan terhadap bekas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, sejak 22 November 2023.  Tempo/ Adil Al Hasan
Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.


Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

1 hari lalu

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla berjalan saat menghadiri acara gerakan masjid bersih 2024 di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan untuk mendorong terciptanya masjid yang bersih dan nyaman bagi umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya dalam menyambut bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.


Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

1 hari lalu

Peneliti Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, dikukuhkan sebagai Profesor Riset dengan kepakaran pencemaran laut, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.


Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

2 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.


Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

4 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.


TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

6 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.


Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

6 hari lalu

TPNPB-OPM klaim serang pasukan TNI-Polri di Titigi, Papua. Dokumentasi TPNPB OPM.
Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

Kemenko Polhukam belum bisa memastikan apakah penyebutan OPM seperti yang dilakukan TNI akan dijadikan keputusan negara.


Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

6 hari lalu

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto di gedung Kemenkopolhukam RI, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2024. ANTARA/Walda Marison
Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.