Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Prof Mundardjito Meninggal, Arkeolog UI: Dia Ahli Kajian Arkeologi Lapangan

image-gnews
TEMPO/Yosep Arkian
TEMPO/Yosep Arkian
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan arkeologi Indonesia berduka atas meninggalnya arkeolog senior, Profesor Mundardjito. Kabar kematian Mundardjito juga beredar di grup percakapan WhatsApp. Dalam pesan itu disebutkan bahwa Mundardjito meninggal pada Jumat, 2 Juli 2021, pukul 12.40.

“Inna lillahi wa inna illayhi rojiun, telah berpulang ke rahmatulloh Bapak kami tercinta Prof. Dr. Mundardjito. Semoga almarhum diterima dan dimudahkan serta dilapangkan jalannya menuju sang khalik,” tulis pesan itu, Jumat, 2 Juli 2021

Guru Besar Arkeologi Universitas Indonesia (UI) Agus Aris Munandar, yang pernah menjadi mahasiswanya saat berkuliah di Jurusan Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya UI, juga membenarkan kabar tersebut. “Benar, kami berduka,” ujar dia melalui pesan WhatsApp, Jumat, 2 Juli 2021.

Agus mengenang Pak Otti—sapaan Mundardjito—sebagai seorang guru. Dia mengaku mengangsu ilmu metode penelitian arkeologi lapangan. Agus juga mempelajari bagaimana temuan arkeologis di situs berasosiasi dengan artefak, struktur, atau situs lainnya, dari Pak Otti. “Saya memang salah seorang muridnya. Pak Otti ahli kajian arkeologi lapangan,” kata Agus mengenang.

Mundardjito lahir di Bogor pada 8 Oktober 1936. Dia lulus dari Jurusan Ilmu Purbakala dan Sejarah Kuno Indonesia—sekarang Jurusan Arkeologi FIB UI—pada 1963. Dia juga beberapa kali mendapatkan beasiswa untuk belajar di beberapa perguruan tinggi luar negeri, di antaranya University of Athens, Yunani (1969-1971) dan University of Pennsylvania, Amerika Serikat (1978-1979).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Agus juga menceritakan pengalaman dirinya yang pernah menyusuri peninggalan Hindu-Buddha di Jawa Tengah dan Jawa Timur bersama Pak Otti. Saat itu, kata Agus, ada kerja sama dengan para peneliti Universitas Kyoto, Jepang, pada tahun 1996.

“Pak Otti banyak memberi masukan perihal data lapangan di situs-situs tersebut. Saya ikut menjelaskan perihal gaya arsitektur candi, arca, dan makna keagamaan candi-candi tersebut,” tutur Agus.

Agus memandang Prof Mundardjito sebagai guru, sehingga baik di kelas atau di luar kelas dulu, dirinya lebih sering bergaul secara formal. Jadi, Agus mengaku tidak begitu akrab, karena kebetulan ilmu arkeologi yang dia dalami berbeda. “Mungkin banyak teman saya, terutama senior saya yang sangat akrab dengan beliau, almarhum,” kata Agus.

Baca:
Bapak Arkeologi Indonesia Mundardjito Meninggal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bamsoet Dukung UI Racing Team Berlaga di Formula Student Czech 2024

13 jam lalu

Bamsoet Dukung UI Racing Team Berlaga di Formula Student Czech 2024

Bambang Soesatyo mendukung para mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam UI Racing Team ikut dalam kompetisi Formula Student Czech 2024


Universitas Indonesia Jaring Calon Mahasiswa Baru Melalui UI Open Days 2024

21 jam lalu

Logo Universitas Indonesia. TEMPO, Savero Aristia Wienanto.
Universitas Indonesia Jaring Calon Mahasiswa Baru Melalui UI Open Days 2024

Universitas Indonesia menggelar UI Open Days 27-28 April 2024 untuk menjaring calon mahasiswa baru.


Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

2 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.


Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

3 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

IJTech milik FTUI kembali menjadi jurnal terindeks kuartil tertinggi (Q1) berdasarkan pemeringkatan SJR yang dirilis pada April 2024


Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

4 hari lalu

Aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024. Dok.istimewa
Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.


Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

4 hari lalu

Ilustrasi Kehamilan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.


Komunitas Budaya UI Bacakan Surat RA Kartini, Ide-ide Emansipasi Kembali Bergaung

5 hari lalu

Komunitas Bakul Budaya membacakan surat-surat R.A Kartini di Pelataran FIB UI, Depok, Sabtu, 20 April 2024. (Dok. Humas Bakul Budaya UI)
Komunitas Budaya UI Bacakan Surat RA Kartini, Ide-ide Emansipasi Kembali Bergaung

Menyambut Hari Kartini, komunitas Bakul Budaya FIB UI membacakan surat-surat bersejarah RA Kartini.


49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

5 hari lalu

Presiden Soeharto bersama istri Ny. Tien Soeharto saat mengunjungi Museum Pengamon di Berlin, Jerman, 1991. Dok.TEMPO.
49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.


Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

6 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

Unas membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) dugaan pencatutan nama dalam publikasi jurnal internasional yang diduga melibatkan Kumba Digdowiseiso.


Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

6 hari lalu

Satria Unggul Wicaksana Dosen UM Surabaya. um-surabaya.ac.id
Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

Koordinator KIKA, Satria Unggul, mengatakan bahwa keputusan yang jadi pilihan Kumba Digdowiseiso harus dihormati.