TEMPO.CO, Bandung - Jumlah pasien Covid-19 yang bergejala sedang hingga berat terus bertambah di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Penambahan pasien itu menurut pelaksana tugas Direktur Utama RSHS Bandung Irayanti ikut mendongkrak kebutuhan oksigen.
Menurut Irayanti, keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 di RSHS Bandung sudah mencapai 92,5 persen, termasuk ICU dan ruang isolasi. Selain itu antrian pasien juga masih terjadi di ruang Instalasi Gawat Darurat.
Berdasarkan data RSHS per Senin 5 Juli 2021, keterisian ruang perawatan intensif mencapai 50 orang pasien dari total 54 ranjang. Adapun di ruang isolasi keterisian sebanyak 93 persen dari total 233 ranjang yang disediakan. Sedang antrean pasien di IGD pada pukul 07.00 WIB misalnya tercatat sebanyak 83 orang.
Menurut Irayanti, belakangan ini gas oksigen untuk pasien terjadi kelangkaan. Sebabnya, rumah sakit semakin penuh oleh pasien Covid-19 dan mereka membutuhkan oksigen untuk membantu pernapasan. “Konsumsi oksigen meningkat 3 kali lebih banyak dari biasanya,” kata dia.
RSHS Bandung, kata Irayanti, selalu menghubungi sebuah tempat pemasok gas dan mendapat janji untuk menyediakan oksigen. Irayanti membandingkan, biasanya pasokan oksigen cukup sekali pengiriman untuk tiga hari. “Sekarang 1 x 24 jam harus ditambah oksigennya dan dijemput karena mereka kurang personel untuk mengantar gas ke RSHS,” ujarnya.
Sejauh ini, menurutnya, pasokan oksigen untuk RSHS Bandung masih terpenuhi.
Baca juga:
Nyoman Nuarta Beberkan Peran Tembaga Istana Garuda di Ibu Kota Baru