TEMPO.CO, Jakarta - Platform media sosial Cina yang sangat populer, WeChat, diam-diam menghapus akun-akun kelompok LGBTQ (lesbian, gay, bisexual, transgender, queer) milik mahasiswa di beberapa perguruan tinggi negara tersebut. Penghapusan dan blokir disertai peringatan pelanggaran aturan dalam komunitas yang berlaku di platform aplikasi percakapan tersebut.
Dikutip dari Insider, Kamis 8 Juli 2021, akun kelompok-kelompok itu tidak dapat lagi dilihat di WeChat. Tapi para pengguna di Weibo telah mengumpulkan daftar beberapa grup yang terkena dampak kebijakan itu dan mendapati di antaranya adalah ang dijalankan oleh mahasiswa di Tsinghua University dan Fudan University.
Sebelumnya, otoritas di Cina juga telah mencabut homoseksualitas atau rasa ketertarikan sesama jenis dari daftar gangguan mental yang menjadi panduan Chinese Society of Psychiatry pada 2001 lalu. Sekarang, tekanan bertambah lewat penghapusan akun tersebut.
The Verge telah menghubungi pemilik dan operator WeChat Tencent untuk mengomentari akun yang dihapus dan aturan apa yang mungkin dilanggar oleh grup tersebut. Namun, tidak didapat adanya respons.
Hanya ada keterangan satu manajer dari grup Tencent yang tidak disebutkan namanya menjelaskan bahwa mereka telah didorong oleh kampus-kampus tersebut untuk menutup halaman WeChat. “Menghapus penyebutan nama universitas dalam akun mereka sebelum WeChat bertindak,” katanya kepada Associated Press.
THE VERGE | REUTERS | AP | INSIDER
Baca juga:
Semester Baru 2021, Mahasiswa ITB dan Unpad Bisa Kuliah Silang