Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi Prancis Sebut Vaksin mRNA Ampuh Melawan Varian Alpha dan Beta

image-gnews
Kata
Kata "COVID-19" tercermin dalam setetes jarum suntik dalam ilustrasi yang diambil pada 9 November 2020. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Para ilmuwan dari Pasteur Institute, Prancis, melakukan studi kasus-kontrol untuk mengevaluasi efektivitas vaksin mRNA terhadap infeksi SARS-CoV-2, baik virus asli atau varian Alpha dan Beta. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkategorikan empat varian SARS-CoV-2 sebagai variant of concern karena lebih mudah menular, yakni Alpha, Beta, Gamma dan Delta.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rejimen vaksinasi dua dosis vaksin mRNA memberikan perlindungan 88 persen terhadap virus non-varian, 86 persen terhadap varian Alpha, dan 77 persen terhadap varian Beta. Hasil penelitian yang bekerja sama dengan National Health Insurance Fund (CNAM), Prancis, itu dipublikasikan di Lancet Regional Health Europe pada 14 Juli 2021. 

“Analisis ini mengkonfirmasi keefektifan vaksin Covid-19 dan peran kunci yang harus mereka mainkan dalam mengatasi epidemi,” ujar Arnaud Fontanet, Kepala Unit Epidemiologi Penyakit Berkembang di Pasteur Institute dan Profesor di CNAM, seperti dikutip Medical Xpress, Rabu, 21 Juli 2021.

Pada akhir 2020, dua varian baru SARS-CoV-2, Alpha dan Beta dilaporkan masing-masing muncul di Inggris dan Afrika Selatan. Di Inggris, Alpha ditemukan saat mengalami lonjakan infeksi SARS-CoV-2, yang kini telah menunjukkan peningkatan penularan dibandingkan dengan SARS-CoV-2 asli. 

Sementara varian Beta dari Afrika Selatan diidentifikasi membawa mutasi yang dikenal sebagai E484K dan yang terkait dengan penghindaran kekebalan. Pelaporan varian SARS-CoV-2 pertama terjadi ketika kampanye vaksinasi massal Covid-19 dimulai di tingkat global.

Di Prancis, Alpha dan Beta beredar di bulan-bulan pertama 2021. Oleh karena itu, penting untuk menganalisis efektivitas vaksin Covid-19 messenger RNA (mRNA) terhadap varian SARS-CoV-2 yang menjadi perhatian ini. 

Pada Oktober 2020, Pasteur Institute dan CNAM meluncurkan studi ComCor, studi kasus-kontrol di tingkat nasional untuk menganalisis faktor sosiodemografi, perilaku, dan praktis terkait infeksi SARS-CoV-2. Semua yang terinfeksi diundang untuk mengambil bagian dalam penelitian, sementara kontrol yang tidak terinfeksi diidentifikasi melalui panel perwakilan.

Hasil penelitian pertama dipublikasikan di The Lancet Regional Health pada 7 Juni 2021. Kemudian pada Februari 2021, para ilmuwan mengadaptasi kuesioner ComCor untuk menambahkan informasi tentang vaksinasi, infeksi SARS-CoV-2 sebelumnya, dan informasi tentang varian yang menginfeksi, yang diberikan sebagai bagian dari hasil tes.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Informasi ini digunakan untuk menilai efektivitas dua dosis vaksin mRNA terhadap varian Alpha dan Beta, dan untuk mengevaluasi perlindungan yang diberikan. 

Penelitian ini melibatkan 7.288 orang terinfeksi dengan galur asli; 31.313 orang terinfeksi varian Alpha; 2.550 orang terinfeksi varian Beta; dan 3.644 kontrol yang tidak terinfeksi dimasukkan antara Februari dan Mei 2021. Tidak ada perbedaan dalam efektivitas vaksin yang ditemukan antara berbagai kategori usia, jenis kelamin atau paparan pekerjaan. 

Ini menjadi temuan penting lain dari penelitian yang terkait dengan infeksi SARS-CoV-2 sebelumnya. Para ilmuwan menunjukkan bahwa infeksi baru-baru ini (dalam 2-6 bulan terakhir) memberikan perlindungan serupa dengan yang diamati dengan vaksin mRNA. 

Analisis sekarang akan diperluas untuk memperkirakan efektivitas vaksin terhadap varian Delta, yang telah menjadi varian dominan di Prancis sejak awal Juli 2021. Proyek ComCor ini didanai REACTing, Fondation de France melalui aliansi All United Against Coronavirus, dan Pasteur Institute.

MEDICAL XPRESS | LANCET REGIONAL HEALTH EUROPE

Baca:
BMKG Peringatkan Skenario Terburuk Gempa dan Tsunami Pacitan 28 Meter

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

2 jam lalu

Ilustrasi pria bertubuh tinggi dan pendek. shutterstock.com
Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.


Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

8 jam lalu

Kelinci yang menjadi alat uji ilmiah. shutterstock.com
Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:


Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

1 hari lalu

ilustrasi Haji (pixabay.com)
Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

8 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

16 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

21 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.


Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

22 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.


Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

27 hari lalu

Ilustrasi stroke. healthline.com
Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.


Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

29 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

Seperti situs Gunung Padang, ada banyak laporan penelitian yang pernah dicabut dari jurnal ilmiah internasional. Cek asal negaranya yang terbanyak.