TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membantah stok vaksin Covid-19 telah kosong yang menyebabkan sejumlah proses vaksinasi sempat terhenti.
Salah satu program vaksinasi yang dikabarkan sempat terhenti adalah yang menyasar kalangan pelajar usia 12-18 tahun. Program itu sedianya digencarkan melalui sekolah-sekolah sejak Juli lalu namun belum berlanjut Agustus ini.
"Sebenarnya bukan habis vaksinnya, hanya saja kecepatan untuk vaksinasi itu yang melambat karena ketersediaan stok," ujar Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi kepada Tempo Kamis 5 Agustus 2021.
Melambatnya vaksinasi itu, ujar Heroe, berkaitan dengan stok vaksin yang terbatas padahal kemampuan vaksinasi di Kota Yogya sudah ditingkatkan sampai 300 persen. "Dari yang semula sehari kami hanya mampu vaksinasi 2.000 dosis vaksin, saat ini sebenarnya kami sudah mampu sehari 5.000-6.000 dosis vaksin," ujar Heroe.
Percepatan vaksinasi itu mencakup vaksinasi reguler melalui 18 puskesmas, 13 rumah sakit dan dua klinik dan juga vaksinasi massal, baik yang diselenggarakan di tempat-tempat umum yang kapasitasnya bisa ditambah hingga 1.500 dosis maupun di sekolah yang kapasitasnya bisa mencapai 1.500 per hari.
"Belum lagi jika ditambah dengan vaksinasi melalui TNI dan Polri, tentu kapasitasnya bisa meningkat lagi di Kota Yogya," ujar Heroe yang juga Ketia Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta itu.
Hanya saja, Heroe mengakui, tingginya kemampuan vaksinasi di Kota Yogyakarta lagi lagi bergantung ketersediaan vaksin. "Kami harap stok ditambah secepatnya, mengingat kapasitas vaksinasi sudah kami naikkan, agar bisa membantu mempercepat proses vaksinasi di masyarakat," kata Heroe.
Sebab, lanjuta Heroe, Pemkot Yogya, selama ini juga sudah melakukan 338 ribu vaksinasi. Dari jumlah itu, 59 persen merupakan warga ber-KTP luar Yogya terdiri dari pekerja dan pelajar, namun aktivitasnya di Kota Yogyakarta. "Dari total vaksinasi yang kami lakukan itu 41 persennya warga ber-KTP Yogya," kata Heroe.
Heroe melanjutkan, untuk vaksinasi pelajar yang sempat dikabarkan terhenti itu sebenarnya masih terus berlanjut. Pemerintah Kota akan meneruskan dengan prioritas vaksin dosis kedua. "Jadi pelajar yang sudah mendapat dosis pertama lalu sekarang kami siapkan untuk dosis keduanya," ujar Heroe.
Heroe mengatakan sampai Kamis ini Pemerintah Kota Yogya masih memiliki lebih dari 24.000 dosis vaksin baik Sinovac maupun AstraZeneca yang dialokasikan untuk pelaksanaan vaksinasi dosis pertama dan kedua. "Kami masih melakukan vaksinasi untuk warga berusia 12 tahun ke atas atau pelajar maupun umum, yaitu 18 tahun ke atas," ujar Heroe.
Pemerintah Kota Yogya kini tengah mengajukan 240 ribu dosis vaksinasi untuk pelaksanaan program Merdeka Vaksin yang rencananya selesai 17 Agustus nanti.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Lana Unwanah sebelumnya menuturkan kini tengah mengubah jadwal vaksinasi kalangan pelajar menyusul terbatasnya stok. "Untuk vaksinasi pelajar melalui sekolah-sekolah kami jadwal ulang pelaksanaannya karena terbatasnya stok," kata Lana.
Awal pekan ini sudah sekitar 9.264 pelajar di Kota Yogyakarta yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama sejak vaksinasi untuk kelompok pelajar khususnya jenjang SMP dimulai awal Juli lalu.
Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji memastikan bahwa pekan ini Pemda DIY telah menerima kiriman vaksin dari pemerintah pusat di awal Agustus 2021. "Proses distribusi vaksin ke kabupaten/kota akan segera dilaksanakan," kata dia.
Pemda DIY untuk Agustus ini mendapat jatah sebanyak 40.400 dosis vaksin AstraZeneca dan 13.300 dosis vaksin Sinovac yang sudah dikirim sejak akhir Juli 2021 lalu. Lalu paket vaksin kedua tiba pada 1 Agustus 2021 berupa 93.000 vaksin Sinovac.
Baca:
Vaksin Covid-19, WHO Minta Jangan Dulu Bagikan Dosis Ketiga