TEMPO.CO, Jakarta - Paten baru dari merek Huawei mengungkapkan smartphone baru teknologi layar yang dapat digulung. Namun, aspek yang membedakannya adalah dukungan untuk mengontrol mekanisme menggulung layar.
Raksasa teknologi asal Cina itu mengajukan paten kepada Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) untuk ponsel dengan metode baru, layar gulung.
Paten itu menguraikan metode yang memungkinkan pengguna mengoperasikan mekanisme panel gulung ini melalui gerakan sentuh atau gerakan tangan di atas layar. Huawei menyebutkan kontrol gerakan tangan bebas.
Untuk mengontrol layar yang dapat diperpanjang, penggeser virtual akan ditampilkan di layar yang memungkinkan pengguna memulai proses memperpanjang layar. Teknologi ini juga akan dipasangkan dengan sistem umpan balik haptic dan juga efek suara.
Selain itu, dukungan smartphone yang dapat digulung dengan kontrol gerakan tangan bebas akan didukung oleh kamera dan/atau sensor gerak. Melalui teknologi ini, pengguna cukup menggesek ke kanan di atas layar untuk menggulung dan memperpanjang sementara menggesek ke kiri akan membuat layar ditarik kembali ke posisi semula.
Huawei juga bermaksud untuk memungkinkan pengguna bahkan mengontrol kecepatan di mana layar akan berubah ukuran. Jadi untuk mencapai kecepatan yang bervariasi sesuai kebutuhan pengguna, merek berencana menggunakan sistem yang melibatkan gerakan sejumlah jari pengguna di udara.
Dalam istilah yang lebih sederhana, sensor mengenali dua, tiga, empat, atau bahkan lima jari dan menyesuaikan kecepatannya. Namun, masih belum diketahui apakah paten tersebut akan benar-benar diproduksi atau tidak.
Huawei bukan merek satu-satunya yang mulai mengembangkan ponsel dengan layar gulung. Oppo tahun lalu memperkenalkan ponsel konsep layar gulung, Oppo X 2021, dalam perhelatan OPPO INNO DAY 2020. Selain itu, ada LG Rollable yang juga menggunakan teknologi layar serupa.
GIZMOCHINA | GSM ARENA
Baca:
Bocoran: Huawei Miliki Akses ke Chipset Snapdragon 778G, 898