TEMPO.CO, Yogyakarta - Puluhan siswa Sekolah Instruktur Penerbang (SIP) TNI AU A-85 dan SIP TNI A-86 menggelar latihan terbang malam selama dua pekan ke depan sejak Senin, 20 September 2011. Latihan dipusatkan di Pangkalan Udara (Lanud) Adisutjipto Yogyakarta.
“Latihan terbang malam ini diikuti total 24 siswa,” ujar Komandan Lanud Adisutjipto Marsekal Pertama M. Yani Amirullah, Selasa 21 September 2021.
Latihan terbang malam ini, ujar Yani, sudah menjadi bagian wajib proses pendidikan Sekolah Instruktur Penerbang dan Kursus Operator PTTA di Lanud Adisutjipto yang harus dilalui sebelum para siswa itu mengantongi ijazah sebagai Instruktur Penerbang (IP) dan operator PTTA. “Latihan terbang malam ini agar para siswa memiliki pengetahuan sesuai standar mutu dan mampu menjawab tantangan tugas mendatang,” ujar Yani.
Yani memaparkan sejumlah tips agar pelaksanaan latihan terbang malam berlangsung dengan mulus. Menurutnya, ada sejumlah ketentuan yang harus dipenuhi siswa. Khususnya terkait kemampuan dalam penerapan budaya dan manajemen keselamatan.
“Siswa dituntut alert terhadap segala situasi, bisa fokus dan konsentrasi terhadap tugas masing-masing mengingat pandangan dan pergerakan pada malam sangat terbatas,” ujarnya.
Para siswa Sekolah Instruktur Penerbangan Lanud Adisutjipto bersiap latihan terbang malam. Dok. Lanud Adisutjipto
Yani pun meminta kepada setiap siswa bisa fokus saat latihan dan manfaatkan kesempatan itu dengan maksimal. Sebelum latihan terbang malam dimulai para siswa dan pengajar sekolah itu menggelar doa bersama.
Selain latihan terbang malam, dalam periode yang sama, juga dilangsungkan pengenalan kursus operator Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) A-4 yang diikuti enam orang siswa sekolah tersebut. Jenis pesawat yang dipakai yakni delapan unit pesawat KT 1 B Woong Bee dan enam unit Grob 120 TPA.
Baca juga:
Kapal Perang Cina Sampai ke Perairan Alaska, Provokasi Balasan untuk Amerika?