Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dari 6 Jadi 1.500 per Hari, Begini Covid-19 Melonjak di Singapura

image-gnews
Robot Xavier berpatroli di sebuah mal di Singapura, 6 September 2021. Robot ini bertugas mengawasi dan mengingatkan warga untuk tidak berkerumun di tengah penyebaran Covid-19. REUTERS/Edgar Su
Robot Xavier berpatroli di sebuah mal di Singapura, 6 September 2021. Robot ini bertugas mengawasi dan mengingatkan warga untuk tidak berkerumun di tengah penyebaran Covid-19. REUTERS/Edgar Su
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Tjandra Yoga Aditama, membeberkan sebab meningkatnya kembali kasus baru Covid-19 di Singapura dan Australia. Dua negara tetangga Indonesia ini sebenarnya sempat menjalani penularan yang melandai.

Menurut Tjandra, yang juga Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020, kenaikan kasus tersebut pada keduanya setelah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM dilonggarkan. “Negara-negara tersebut mulai mempertimbangkan bagaimana bentuk pelonggaran lockdown,” ujar dia melalui pesan WhatsApp, Jumat 24 September 2021.

Di Singapura, pada 10 Juli 2021, penambahan kasus Covid-19 baru hanya tercatat enam orang. Rata-rata tujuh hariannya bahkan hanya 11 orang. Tapi, pada Kamis, 23 September 2021, kasus baru sudah naik menjadi sebanyak 1.504 orang—angka Covid-19 harian tertinggi di negara kecil itu sejak awal pandemi.

"Sementara, dari segi vaksinasi, sekitar 82 persen warga Singapura sudah disuntik secara lengkap atau dua kali," kata Tjandra.

Sedangkan di Australia, pada 11 Juni lalu kasus barunya malah hanya 3 orang, dengan rata-rata tujuh hari sebanyak 11 orang yang terinfeksi. Pada 11 September, kasus baru naik menjadi 2.032 orang, lalu turun menjadi 1.609 orang pada 21 September.

Per 22 September, sebanyak 39,5 persen warga Negeri Kanguru itu pun sudah divaksin lengkap dua dosis. Target dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO adalah setiap negara dapat memvaksinasi setidaknya 40 persen penduduknya pada akhir tahun ini--yang akan dicapai Australia dalam beberapa ke depan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tjandra berharap Indonesia bisa belajar dari apa yang terjadi di dua negara itu. “Memang dengan penurunan kasus, di negara manapun, maka pelonggaran memang dapat  dilakukan, tapi dengan beberapa syarat,” tutur Tjandra.

Syarat tersebut di antaranya adalah pelonggaran PPKM dilakukan secara bertahap, berhati-hati, dan dipantau ketat dengan tes yang memadai—termasuk whole genome sequencing untuk mendeteksi varian baru. Serta jika ada peningkatan, maka bentuk pelonggaran perlu ditinjau kembali.

Tjandra yang kini juga menjadi Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Jakarta itu juga menambahkan, India sudah mampu menekan kasus barunya, dari yang tertinggi 414.188 pada 6 Mei 2021 menjadi 31.923 orang pada 22 September 2021. Namun, meskipun kasus sudah turun tajam, India tetap mempertahankan jumlah tes yang dilakukan.

“Pada 22 September, India melakukan tes terhadap 1.527.443 sampel Covid-19, dan karena penduduk kita seperempat India maka target 400.000 tes sehari di negara kita nampaknya layak untuk dicapai,” ujar Tjandra menambahkan.

Baca juga:
WHO Rilis Pedoman Baru Kualitas Udara, Perubahan pada 6 Polutan Klasik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

3 jam lalu

Sejumlah paus pilot yang terdampar di Pantai Cheynes, Australia 25 Juli 2023. Courtesy of Allan Marsh/Cheynes Beach Caravan Park/via REUTERS
Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 jam lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

12 jam lalu

Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan tiba di Istana Kepresidenan Jakarta untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Jumat, 26 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.


Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

13 jam lalu

Selain Marina Bay Sands dan Gardens By The Bay, ada lagi 5 destinasi wisata Singapura murah yang bisa Anda kunjungi. Berikut ini daftarnya. Foto: Canva
Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.


Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

15 jam lalu

Suharso Monoarfa bertemu Luhut Binsar Panjaitan di Singapura. Instagram/@Suharsomonoarfa
Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo menjenguk Luhut Binsar Pandjaitan di Singapura. FOTO/Instagram
Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.


Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

1 hari lalu

ilustrasi Haji (pixabay.com)
Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.


Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?