TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan orang menganggap pandemi Covid-19 menjadi halangan untuk tetap produktif. Namun berbeda halnya dengan Nurul Aini, siswi Madrasah Aliyah (MA) Mathlaul Anwar Pasir Durung, Bungur Copong, Picung, Pandeglang, Banten yang menerbitkan empat novel selama pandemi.
Selama pandemi, Nurul telah menerbitkan novel dengan judul "Sejarah Cinta", "Dokter, Cita-cita, dan Rahasia", "Sesat", dan "Bulan Berandal". Keempat karyanya ini ditulis menggunakan smartphone yang dibelikan ayahnya untuk menunjang pembelajaran jarak jauh.
Wanita yang memiliki nama pena Aini Rahmat ini mengaku mulai serius menulis sejak tahun 2020. Hal ini seiring dengan kebijakan pembelajaran secara daring yang menyisakan waktu luang cukup banyak.
"Mulai suka nulis itu di tahun 2019. Tapi baru benar-benar serius menulis di tahun 2020. Biasanya ngisi waktu luang pas selesai ulangan itu nulis-nulis," katanya dikutip dari laman Kementerian Agama, Kamis, 30 September 2021.
Aini bercerita cukup sulit menulis menggunakan smartphone karena tulisannya kecil sehingga kurang leluasa saat mengetik. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat Aini, kini pun ia sedang merampungkan tiga novel lainnya.
Aini berharap hasil penjualan novelnya bisa ditabung untuk membeli laptop agar lebih produktif lagi dalam menulis. Selain itu Aini pun berharap bisa memiliki kacamata ultraviolet dan tempat nyaman untuknya menulis. "Selama ini nulis (novel) tergantung di mana aja yang nyaman, banyaknya di ruang keluarga. Nggak bisa di kamar karena nggak ada kamar sendiri," katanya.
WINDA OKTAVIA
Baca juga:
