Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Princeton University di Antara Peraih Hadiah Nobel Tahun Ini

image-gnews
Princeton university. Foto :  Princeton.edu
Princeton university. Foto : Princeton.edu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seluruhnya ada dua pengajar atau anggota fakultas di Princeton University, Amerika Serikat, yang telah diumumkan menjadi pemenang Hadiah Nobel 2021. Nama universitas itu semakin harum karena Maria Ressa, pemenang Nobel yang diumumkan paling belakang, pada Jumat lalu, adalah juga alumni dari Princeton.

Nama pertama yang diumumkan adalah Syukuro Manabe, ilmuwan gaek di bidang meteorologi, tepatnya di Program Ilmu Kelautan dan Atmosfer. Dia termasuk di antara tiga pemenang Hadiah Nobel Fisika tahun ini yang dianggap mampu menerangkan fisika dari iklim dan fenomena kompleks lainnya di Bumi. Khusus Manabe, kini berusia 90 tahun, disebutkan telah memberi landasan pengembangan pemodelan iklim saat ini.

Sehari setelah pengumuman nama Manabe pada Selasa lalu, profesor kimia di Princeton University David MacMillan menyusul diumumkan oleh Komite Nobel. MacMillan berbagi hadiah Nobel Kimia berupa uang senilai 10 juta Kronor dengan Benjamin List dari Max Planck Institute for Coal Research.

Keduanya dinilai pantas mendapatkannya karena telah mengembangkan sebuah alat baru yang presisi untuk konstruksi molekuler: organokatalisis.
“Teknik ini telah berpengaruh besar kepada kemajuan riset farmasi dan banyak industri lain dan membuat kimia menjadi lebih ramah lingkungan,” bunyi pengumuman Komite Nobel Kimia, Rabu lalu.

Syukuro Manabe. REUTERS/Mike Segar

Pada 2000, MacMillan mengembangkan apa yang disebut asymmetric organocatalysis, sebuah tipe katalisis baru yang menggunakan molekul organik ketimbang metode katalisis logam yang tradisional yang lebih mahal dan kerap bersifat toksik. Organokatalisis kemudian merevolusi dunia industri, dari vaksin sampai kain.

“David MacMillan adalah seorang kimiawan brilian yang karya dan pemikiran transformatifnya telah mendorong manfaat kimia organik untuk kesehatan manusia dan menyelesaikan problem praktis lainnya,” kata Presiden Princeton University Christopher L. Eisgruber.

Dalam konferensi pers pada Rabu lalu, MacMillan berterima kasih kepada kelompoknya di laboratorium, para kolega, keluarga dan juga universitas karena telah mendukungnya selama ini. Dia juga merefleksikan dampak dari risetnya dan, lebih luas, nilai dari sains. “Tanpa sains, kita tidak akan punya apa-apa,” tutur profesor kimia kelahiran 1968 itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

David MacMillan. Foto ; University of California

Adapun Maria Ressa, jurnalis Filipina, adalah sarjana sastra Bahasa Inggris dari Princeton University, lulus pada 1986. Dia juga pernah mengajar di Program Jurnalisme di Princeton pada 2000-2001 saat masih bekerja untuk CNN.

CEO dan Pemimpin Redaksi Rappler Maria Ressa dikawal oleh polisi setelah mengirim uang jaminan di Pengadilan Regional Pasig di Pasig City, Filipina, 29 Maret 2019.[REUTERS]

Menjadi jurnalis selama lebih dari 30 tahun, Ressa diumumkan sebagai pemenang Hadiah Nobel Perdamaian bersama jurnalis Rusia, Dmitri A. Muratov pada Jumat lalu. “Ressa telah berjuang mengawal kebebasan berekspresi yang menjadi syarat untuk demokrasi dan perdamaian,” bunyi bagian dari pengumuman Komite Nobel di Norwegia, Jumat lalu.

PRINCETON.EDU, NOBEL PRIZE

Baca juga:
Peraih Nobel Fisika Syukuro Manabe: Michael Jordan dari Lab Ilmu Iklim

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Geoffrey Hinton "Godfather of AI", Pemenang Nobel Fisika yang Kini Vokal soal Bahaya Kecerdasan Buatan

5 jam lalu

Geoffrey Hinton. Johnny Guatto/University of Toronto/Handout via REUTERS.
Geoffrey Hinton "Godfather of AI", Pemenang Nobel Fisika yang Kini Vokal soal Bahaya Kecerdasan Buatan

Geoffrey Hinton, pemenang Novel Fisika 2024 yang dijuluki "Godfather of AI" kini dikenal vokal soal potensi bahaya kecerdasan buatan bagi manusia.


Ilmuwan John Hopfield dan Geoffrey Hinton Raih Nobel Fisika 2024

7 jam lalu

Ilmuwan John Hopfield dan Geoffrey Hinton memenangkan Hadiah Nobel Fisika 2024. Reuters
Ilmuwan John Hopfield dan Geoffrey Hinton Raih Nobel Fisika 2024

Ilmuwan asal Amerika Serikat, John Hopfield, dan rekannya yang berkebangsaan British-Kanada, Geoffrey Hinton, memenangkan Hadiah Nobel Fisika 2024.


Dilarang Masuk Israel, UNRWA dan Sekjen PBB Malah Jadi Favorit Raih Nobel Perdamaian

5 hari lalu

Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini. REUTERS/Mohamed Azakir
Dilarang Masuk Israel, UNRWA dan Sekjen PBB Malah Jadi Favorit Raih Nobel Perdamaian

UNRWA, ICJ dan Sekjen PBB Antonio Guterres adalah beberapa di antara favorit untuk mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini.


34 Tahanan Perempuan Iran Mogok Makan, Peringati Kematian Mahsa Amini

23 hari lalu

Foto pengunjuk rasa Iran Mahsa Amini terpampang di ekor pesawat sewaan tim sepak bola wanita Brasil, saat tiba di Brisbane, Australia, 4 Juli 2023. FIFA/Handout via REUTERS
34 Tahanan Perempuan Iran Mogok Makan, Peringati Kematian Mahsa Amini

Tiga puluh empat tahanan perempuan melakukan mogok makan di penjara Iran pada Ahad untuk menandai dua tahun kematian Mahsa Amini.


Muhammad Yunus Dilantik sebagai Pemimpin Pemerintahan Sementara Bangladesh

8 Agustus 2024

Peraih Nobel Muhammad Yunus, yang direkomendasikan oleh para pemimpin mahasiswa Bangladesh sebagai kepala pemerintahan sementara di Bangladesh, melambaikan tangan di bandara Paris Charles de Gaulle di Roissy-en-France, Prancis, pada 7 Agustus 2024. Reuters
Muhammad Yunus Dilantik sebagai Pemimpin Pemerintahan Sementara Bangladesh

Peraih Nobel Perdamaian dan ekonom Muhammad Yunus diambil sumpahnya sebagai kepala pemerintahan sementara Bangladesh pada Kamis malam.


Pemenang Nobel Muhammad Yunus Kembali ke Bangladesh, Siap Pimpin Pemerintahan Sementara

8 Agustus 2024

Peraih Nobel Muhammad Yunus, yang direkomendasikan oleh para pemimpin mahasiswa Bangladesh sebagai kepala pemerintahan sementara di Bangladesh, melambaikan tangan di bandara Paris Charles de Gaulle di Roissy-en-France, Prancis, pada 7 Agustus 2024. Reuters
Pemenang Nobel Muhammad Yunus Kembali ke Bangladesh, Siap Pimpin Pemerintahan Sementara

Muhammad Yunus kembali ke Bangladesh pada Kamis 8 Agustus 2024 untuk memimpin pemerintahan sementara.


PM Bangladesh Sementara Muhammad Yunus Pernah Dipenjara 6 Bulan, Apa Kasusnya?

8 Agustus 2024

Pemenang Nobel Perdamaian dan pendiri Bank Grameen Muhammad Yunus. ANTARA/AFP/Kazuhiro NOGI
PM Bangladesh Sementara Muhammad Yunus Pernah Dipenjara 6 Bulan, Apa Kasusnya?

Usai Sheikh Hasina kabur ke luar negeri, penerima Nobel Perdamaian Muhammad Yunus jadi PM Bangladesh sementara. Ia pernah dipenjara 6 bulan.


Profil Grameen Bank Milik Muhammad Yunus yang Menjadi PM Bangladesh Sementara

7 Agustus 2024

Pemenang Nobel Perdamaian dan pendiri Bank Grameen Muhammad Yunus. ANTARA/AFP/Kazuhiro NOGI
Profil Grameen Bank Milik Muhammad Yunus yang Menjadi PM Bangladesh Sementara

Muhammad Yunus menjadi PM Bangladesh sementara. Peraih Hadiah Nobel Perdamaian 2006 in mendirikan Grameen Bank. Apakah itu?


Muhammad Yunus Jadi PM Bangladesh Sementara Gantikan Sheikh Hasina yang Kabur

7 Agustus 2024

Prof. Muhammad Yunus penerima Penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 2006A. ANTARA/Noveradika
Muhammad Yunus Jadi PM Bangladesh Sementara Gantikan Sheikh Hasina yang Kabur

Penerima Nobel dan pendiri Grameen Bank Muhammad Yunus menjadi PM Bangladesh sementara gantikan Sheikh Hasina.


Muhammad Yunus, Sosok yang Diinginkan Mahasiswa Pemrotes untuk Jadi PM Bangladesh

6 Agustus 2024

Pemenang Nobel Perdamaian dan pendiri Bank Grameen Muhammad Yunus. ANTARA/AFP/Kazuhiro NOGI
Muhammad Yunus, Sosok yang Diinginkan Mahasiswa Pemrotes untuk Jadi PM Bangladesh

Peraih Nobel Muhammad Yunus disebut para pemrotes untuk mengepalai pemerintahan sementara Bangladesh.