Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tarsius, Primata Terkecil di Dunia Asal Indonesia yang Terancam Kritis

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Tarsius Tumpara adalah salah satu satwa unik endemik Pulau Siau, Sulawesi Utara. TEMPO | Ronny Adolof Buol
Tarsius Tumpara adalah salah satu satwa unik endemik Pulau Siau, Sulawesi Utara. TEMPO | Ronny Adolof Buol
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia dipenuhi oleh beragam spesies satwa endemik yang unik dan menarik. Salah satu hewan endemik yang ada di Indonesia adalah tarsius. Hewan primata ini memiliki perawakan yang unik dibandingkan primata lainnya. Tarsius merupakan primata berukuran kecil dan imut, tetapi memiliki mata yang besar. 

Tarsius merupakan hewan endemik yang berasal dari Sulawesi Tengah. Dilansir dari menlhk.go.id, tarsius kini berada di bawah perlindungan Cagar Alam Morowali, Sulawesi Tengah. Oleh masyarakat setempat, tarsius sering disebut sebagai tangkasi atau monyet kecil. Adapun tarsius kerap disebut sebagai monyet kecil oleh masyarakat setempat karena penampilan dan perilakunya yang secara sekilas memang mirip monyet.

Tarsius memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga sering disebut sebagai primata terkecil di dunia. Dilansir dari indonesia.go.id, tarsius dewasa hanya berukuran sebesar genggaman tangan orang dewasa. Tarsius jantan dewasa umumnya memiliki lingkar kepala sekitar 85 mm, panjang tubuh tak lebih dari 160 mm, dan panjang ekor antara 135-275 mm atau hampir dua kali lipat panjang badannya.

Ekor panjang tarsius membuat hewan tersebut sering dikira sebagai tikus oleh penduduk sekitar habitatnya. Akibatnya, sebagaimana dilansir dari menlhk.go.id, tarsius sering diburu karena dikira sebagai tikus. Perburuan tarsius membuat hewan endemik Sulawesi tersebut tergolong sebagai hewan langka. Dilansir dari primata.ipb.ac.id, beberapa spesies tarsius kini dikategorikan sebagai spesies vulnerable oleh IUCN Redlist. Bahkan, beberapa jenis tarsius telah dikategorikan sebagai spesies yang critically endangered.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Indonesia, tarsius telah dilindungi oleh pemerintah dengan menggunakan PP Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa. Namun, proses perburuan terhadap tarsius masih sering terjadi hingga saat ini. Selain itu, penggundulan hutan untuk pembukaan lahan dan kebakaran hutan membuat habitat tarsius semakin menipis.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga: Mengenal Tarsius, Primata Terkecil di Dunia Asal Sulawesi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

16 hari lalu

Candi Angkor Wat di Siem Reap, Kamboja, (1/12). Angkor Wat dibangun oleh Raja Suryavarman II pada pertengahan abad ke-12, dan kini menjadi tujuan wisata di Kamboja. ANTARA/Wahyu Putro A
Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

17 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

26 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

46 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Indonesia Dilaporkan Ekspor 1.400 Monyet Hasil Tangkapan Liar ke Amerika pada 2023

46 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Indonesia Dilaporkan Ekspor 1.400 Monyet Hasil Tangkapan Liar ke Amerika pada 2023

1.402 monyet ekor panjang yang ditangkap dari alam liar di Indonesia diimpor oleh industri penelitian dan pengujian AS selama tahun 2023.


Antisipasi Konflik Warga Bandung dengan Kawanan Monyet, BBKSDA Jabar Siapkan Kandang Jebak

51 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Antisipasi Konflik Warga Bandung dengan Kawanan Monyet, BBKSDA Jabar Siapkan Kandang Jebak

Sekelompok monyet itu sejauh ini diketahui pertama kali muncul di daerah Dago.


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

57 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Sensus Burung Air Asia Kembali Digelar di Ancol, Ini 10 Jenis yang Diidentifikasi

26 Februari 2024

Burung Kuntul Besar (Egretta alba) saat mencari makan dari sisa-sisa sampah yang mencemari kawasan Muara Angke, Jakarta, 15 Desember 2015. Sampah yang mencemari kawasan Muara Angke membuat ekosistem bawah air tempat hidup ikan-ikan makanan burung air menjadi terganggu. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Sensus Burung Air Asia Kembali Digelar di Ancol, Ini 10 Jenis yang Diidentifikasi

Ancol Taman Impian janji terus monitor dan evaluasi keberadaan burung air agar dapat menjaga keberlangsungan kehidupannya.


Kasus Serangan Hiu 2023: Tertinggi di Amerika, Korban Tewas Terbanyak di Australia

13 Februari 2024

Foto hiu putih yang mempunyai gigi tajam dan mulut besar, berhasil difoto oleh seorang fotografer Florida, Stephen Frink. dailymail.co.uk
Kasus Serangan Hiu 2023: Tertinggi di Amerika, Korban Tewas Terbanyak di Australia

Kasus serangan ikan hiu di dunia, dan kematian yang disebabkannya, meningkat pada 2023.


Mengaku Bawa Ikan Kering, Turis Amerika Ini Kedapatan Bawa Mumi Monyet dari Afrika

13 Februari 2024

Penumpang tiba untuk mengambil bagasi mereka saat pembatalan penerbangan, di Bandara Internasional Midway di Chicago, Illinois, AS, 22 Desember 2022. Berdasarkan situs FlightAware, ada lebih dari 2.350 penerbangan di Amerika Serikat yang telah dibatalkan dan 2.120 penerbangan pada Jumat, 23 Desember 2022, dibatalkan. REUTERS/Matt Marton
Mengaku Bawa Ikan Kering, Turis Amerika Ini Kedapatan Bawa Mumi Monyet dari Afrika

Keberadaan bangkai monyet itu diketahui setelah seekor anjing Bea Cukai mengendus sesuatu yang tidak biasa di bagasi seorang pelancong dari Afrika.