Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fisika di Balik Shuttlecock Badminton: Kenapa Bulu Angsa Alami Lebih Disukai?

image-gnews
Pebulutangkis Indonesia, Anthony Ginting mengembalikan shuttlecock ke arah lawannya dalam laga terakhir babak penyisihan grup Olimpiade Tokyo 2020 di Jepang, 28 Juli 2021. ANTARA/Sigid Kurniawan
Pebulutangkis Indonesia, Anthony Ginting mengembalikan shuttlecock ke arah lawannya dalam laga terakhir babak penyisihan grup Olimpiade Tokyo 2020 di Jepang, 28 Juli 2021. ANTARA/Sigid Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tahukah Anda kalau shuttlecock, bola dalam permainan badminton, berstandar Olimpiade harus terdiri dari susunan 16 helai bulu angsa? Tak mesti dari bulu asli, bisa juga yang sintetis, tapi para pemain profesional memilih penggunaan bulu alami karena faktor kecepatan dan gerak terbang.

Badminton World Federation (BWF), induk olahraga badminton dunia, menyatakan apapun materialnya bisa digunakan sepanjang shuttlecock bisa terbang dengan karakteristik yang sama seperti yang terbuat dari bulu angsa. Yang pasti, BWF menetapkan, bulu harus memiliki panjang seragam (62-70 mm) dan bobot bola keseluruhan 4,74-5,50 gram.

Tim fisikawan yang dipimpin Caroline Cohen dari Ecole Polytechnique dan ESPCI Paris Tech, keduanya di Prancis, pernah mempublikasikan makalah penelitian tentang fisika di balik shuttlecock badminton di New Journal of Physics: 2015. Di dalamnya, mereka juga menyebut shuttlecock atau birdie atau ‘kok’ sebagai obyek memanjang 10 sentimeter dan berbobot ringan sekitar 5 gram.

Laporan Cohen dkk menyebutkan bahwa, secara fisika, bentuk bola seperti itu memberi kok bidang gesek dengan udara yang cukup besar. Meski begitu, dari tes yang dilakukan, bola bulu itu masih dapat melesat lebih dari 480 kilometer per jam.

Dalam studinya, para fisikawan itu merekam gerak cepat shuttlecock dalam berbalik arah (flip) menggunakan kamera video beresolusi tinggi. Hasil rekaman video menunjukkan kontak kok dan raket terjadi dalam 1 milidetik, lalu flip awal terjadi 20 milidetik dan 80 milidetik dibutuhkan untuk osilasi sebelum kok kembali terbang stabil di arah yang berbeda--sesuai arah pukulan raket.

Nah, ketika kekuatan pukulan raket berkurang, waktu kontak, flip awal dan osilasi itu akan bertambah panjang. Rekaman video juga memverifikasi fakta terkenal dari sebuah kok kalau benda ini tidak pernah bisa berputar secara penuh 360 derajat.

Lalu, kenapa para pemain berpengalaman lebih memilih versi kok yang terbuat dari bulu angsa, dan bukan sintetis? Alasannya, karena kok dari bulu angsa bisa dipukul lebih kencang tanpa membuatnya menjadi melayang jauh. Dalam konteks pertandingan, tak membuat kok lalu mudah melebar ke luar lapangan, dan memberi lawannya waktu lebih sedikit untuk bereaksi.

Sebuah studi perbandingan membuktikan kok dari bulu alami memiliki koefisien gesekan yang lebih rendah saat terbang lebih lambat dibandingkan saat dia melaju lebih cepat. Shuttlecock dari bulu sintetis menunjukkan tren yang berbeda—koefisien gesekan yang lebih rendah saat dipukul lebih kencang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara, uji di kanal angin menunjukkan kok dari bulu asli mengalami deformasi lebih besar daripada yang dari plastik. Semakin besar perubahannya memberikan kok dari bulu angsa arah gerak dengan sudut yang lebih lebar daripada yang diharapkan.

Para ilmuwan juga menyelidiki bagaimana geometri shuttlecock mempengaruhi dinamika gerak berbaliknya (flip) dengan cara melakukan eksperimen jatuh bebas dalam sebuah tanki air. Secara khusus mereka membandingkan prototipe shuttlecock dengan sudut susunan bulu-bulunya yang berbeda-beda.

Mereka menemukan ukuran sudut yang lebih besar atau kecil dari yang sekarang digunakan memberi waktu flipping dan stabilisasi yang lebih panjang. Ini menunjukkan geometri shuttlecock yang ada saat ini telah terpilih secara empirik sepanjang sejarah permainan badminton.

PHYS, COMMUNICATE SCIENCE

Baca juga:
Laga 100 Menit Jojo Versus Antonsen, Simak 7 Catatan Statistik Badminton Dunia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jonatan Christie Naik ke Posisi 3 Ranking Bulu Tangkis BWF setelah Raih Gelar di All England dan Kejuaraan Bulu Tangkis Asia

7 hari lalu

Jonatan Christie. Dok TIm Humas PBSI
Jonatan Christie Naik ke Posisi 3 Ranking Bulu Tangkis BWF setelah Raih Gelar di All England dan Kejuaraan Bulu Tangkis Asia

Jonatan Christie melesat ke posisi tiga besar dalam peringkat bulu tangkis dunia (BWF) yang dirilis Sabtu, 20 April 2024


Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

8 hari lalu

Tunggal putra Jepang Kento Momota saat ditemui di mixed zone Indonesia Open 2023, Selasa, 13 Juni 2023. TEMPO/Randy
Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

Pebulu tangkis Jepang yang juga dunia dua kali Kento Momota mengumumkan pensiun


Daftar Atlet Indonesia di Piala Thomas dan Piala Uber 2024, Alwi Farhan dan Ruzana Jadi Rising Star

11 hari lalu

Tropi dari Piala Thomas dan Uber 2022 ditampilkan saat berlangsungnya babak semifinal Piala Thomas Uber 2022 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Jumat, 13 Mei 2022.  Indonesia akan menghadapi India di final Piala Thomas. ANTARA/M Risyal Hidayat
Daftar Atlet Indonesia di Piala Thomas dan Piala Uber 2024, Alwi Farhan dan Ruzana Jadi Rising Star

Tim bulu tangkis Indonesia diperkuat mayoritas pemain senior. Alwi Farhan dan Ruzana siap jadi rising star di Piala Thomas dan Piala Uber 2024.


Juara All England dan BAC 2024, Ini Nominal Hadiah yang Diterima Jonatan Christie

12 hari lalu

Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie saat bertanding melawan wakil Cina Shi Yu Qi di semifinal Badminton Asia Championships 2024. Dok. PBSI
Juara All England dan BAC 2024, Ini Nominal Hadiah yang Diterima Jonatan Christie

Jonatan Christie menunjukkan performa yang konsisten dengan menjuarai All England dan BAC 2024.


Agripinna Prima, Salah Satu dari 8 Pemain Bulu Tangkis Indonesia yang Dihukum BWF, Berikan Klarifikasi

25 hari lalu

Agripina Prima Rahmanto Putra. (ANTARA/FAJAR SATRIYO
Agripinna Prima, Salah Satu dari 8 Pemain Bulu Tangkis Indonesia yang Dihukum BWF, Berikan Klarifikasi

Atlet bulu tangkis Indonesia Agripinna Prima Rahmanto Putra buka suara soal hukuman yang diterimanya dari BWF.


BWF Hukum 3 Atlet Bulu Tangkis Indonesia Dilarang Aktivitas Badminton Seumur Hidup, Siapa Mereka Apa Kesalahannya?

26 hari lalu

Logo BWF.
BWF Hukum 3 Atlet Bulu Tangkis Indonesia Dilarang Aktivitas Badminton Seumur Hidup, Siapa Mereka Apa Kesalahannya?

Tiga pebulu tangkis asal Indonesia mendapat hukuman dari BWF dilarang terlibat dalam aktivitas badminton seumur hidup. Siapa mereka, apa kesalahannya?


8 Pemain Bulu Tangkis Indonesia Dihukum BWF: Kronologi Kasus, Modus, dan Bayaran untuk Mengatur Skor

27 hari lalu

Logo BWF.
8 Pemain Bulu Tangkis Indonesia Dihukum BWF: Kronologi Kasus, Modus, dan Bayaran untuk Mengatur Skor

Delapan pemain bulu tangkis Indonesia dihukum berat oleh BWF. Begini kronologi kasus, modus, dan bayaran mereka mengatur pertandingan.


Ini Rekam Jejak 8 Pemain Bulu Tangkis Indonesia yang Dihukum Berat oleh BWF

27 hari lalu

Ilustrasi Bulu tangkis. ANTARA/Maha Eka Swasta
Ini Rekam Jejak 8 Pemain Bulu Tangkis Indonesia yang Dihukum Berat oleh BWF

Delapan pemain bulu tangkis Indonesia dijatuhi sanksi berat oleh BWF karena kasus taruhan dan match fixing. Ini rekam jejak mereka.


BWF Jatuhkan Sanksi Berat bagi 8 Pemain Bulu Tangkis Indonesia

28 hari lalu

Ilustrasi Bulu tangkis. ANTARA/Maha Eka Swasta
BWF Jatuhkan Sanksi Berat bagi 8 Pemain Bulu Tangkis Indonesia

Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) memberikan sanksi berat hingga hukuman seumur hidup kepada delapan pemain Indonesia.


Soal Undian Piala Uber dan Piala Thomas 2024, Ricky Soebagdja Ingatkan Kekuatan Tim Peserta Mulai Merata

36 hari lalu

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Ricky Soebagdja. (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)
Soal Undian Piala Uber dan Piala Thomas 2024, Ricky Soebagdja Ingatkan Kekuatan Tim Peserta Mulai Merata

Pengundian fase grup turnamen bulu tangkis beregu Piala Thomas 2024 dan Piala Uber 2024 sudah digelar di Chengdu, Cina, pada Jumat, 22 Maret 2024.