Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Giliran Kudus dan Bandung Disapu Amuk Angin Kencang dan Puting Beliung

Reporter

image-gnews
Sejumlah warga kerja bakti memperbaiki rumah yang rusak akibat diterjang puting beliung di Desa Medini, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Kamis 21 Oktober 2021. (ANTARA/HO-BPBD)
Sejumlah warga kerja bakti memperbaiki rumah yang rusak akibat diterjang puting beliung di Desa Medini, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Kamis 21 Oktober 2021. (ANTARA/HO-BPBD)
Iklan

TEMPO.CO, Kudus - Bencana akibat amuk angin terus terjadi. Terbaru adalah yang terjadi di beberapa daerah pada Kamis, 21 Oktober 2021. Di antaranya adalah di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, di mana 106 rumah di empat desa porak poranda karena puting beliung.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Budi Waluyo, puting beliung antara pukul 15.45 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Keempat desa meliputi Glagahwaru, Medini, Lambangan, dan Kalirejo. Menurut Budi, tidak ada korban jiwa akibat amukan angin saat terjadi hujan deras tersebut.

“Hanya ada satu warga di Desa Glagahwaru yang terluka karena tertimpa genteng. Korban langsung dibawa ke klinik setempat untuk menjalani pengobatan," ujarnya.

Cuaca ekstrem yang sama dilaporkan terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat. Korbannya adalah empat pohon bertumbangan. Beberapa pohon yang tumbang itu diketahui menimpa sejumlah kendaraan warga.

Kepala UPT Penghijauan dan Pemeliharaan Pohon di Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung, Roslina, juga menerangkan angina kencang terjadi menyertai hujan deras yang mengguyur kota itu. Sebanyak empat titik pohon tumbang didatanya ada di kawasan Cimencrang, Kecamatan Gedebage, Jalan Arcamanik, Jalan Palasari, dan Jalan Ir H Djuanda (Dago).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Roslina juga menyebut dinasnya memiliki tugas untuk membantu menangani kerugian yang dialami. "Jadi itu bukan dibiayai oleh asuransi, tapi ada santunan," katanya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung menyatakan bahwa wilayah Bandung Raya mulai memasuki musim hujan sejak pertengahan Oktober ini. Musim hujan yang terjadi saat ini diperkirakan menyebabkan cuaca ekstrem hingga berpotensi menimbulkan sejumlah bencana, antara lain angin kencang, banjir bandang, longsor dan puting beliung.

Sebelumnya, cuaca ekstrem karena peralihan musim (pancaroba) juga dilaporkan terjadi di Sumbawa, Bogor, Madiun, Sleman, dan Bangkalan.

Baca juga:
Banjir Rendam Ratusan Rumah di Kota Malang, Ini Kata BNPB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Liburan di Kota Bandung, Parkir Kendaraan di Jalanan dengan QRIS

11 jam lalu

Ilustrasi parkir di Bandung. TEMPO/Prima Mulia
Liburan di Kota Bandung, Parkir Kendaraan di Jalanan dengan QRIS

Pengguna parkir di jalanan Kota Bandung akan dilayani dengan pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Badan Layanan Usaha Daerah atau BLUD Parkir Kota Bandung kini tengah menyiapkan peluncuran pembayaran dengan cara baru itu.


BMKG Beri Peringatan Dini Ombak hingga 4 Meter Hari Ini dan Besok, Cek Lokasinya

14 jam lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. Pexels/Dane Amacher
BMKG Beri Peringatan Dini Ombak hingga 4 Meter Hari Ini dan Besok, Cek Lokasinya

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada hari ini dan besok, 4-5 Oktober 2024.


Prediksi Cuaca BMKG: Hujan Membasahi Sebagian Jabodetabek Sore Nanti

20 jam lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Prediksi Cuaca BMKG: Hujan Membasahi Sebagian Jabodetabek Sore Nanti

BMKG memperkirakan cuaca hari ini, Jumat 4 Oktober 2024, hanya hujan ringan yang kebanyakan akan membasahi wilayah Jabodetabek.


BMKG: Kota Cirebon Digoyang Gempa Bermagnitudo 2,5 dari Sesar Aktif

1 hari lalu

Ilustrasi BMKG dan gempa bumi. Shutterstock
BMKG: Kota Cirebon Digoyang Gempa Bermagnitudo 2,5 dari Sesar Aktif

BMKG menyatakan, gempa tektonik bermagnitudo 2,5 menggoyang wilayah Kota Cirebon, Jawa Barat. Kamis, 3 Oktober 2024, pukul 16.04 WIB.


Penyidik KPK Periksa 4 Saksi Dugaan Korupsi di Pemerintah Kota Bandung

1 hari lalu

Juru bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, memberikan keterangan kepada awak media, di gedung Komisi Pemberantasan korupsi, Jakarta, Rabu, 4 September 2024. KPK menyatakan tengah melakukan penelaahan laporan pengaduan masyarakat di proses oleh Direktorat Penerimaan Layanan Pengaduan Masyarakat KPK terkait dugaan penerimaan gratifikasi oleh putra Presiden RI, Jokowi, Kaesang Pangarep, berupa fasilitas mewah pesawat jet pribadi jenis Gulfstream G650, sedangkan di Direktorat Gratifikasi KPK tengah mengumpulkan bahan terkait penggunaan pesawat jet pribadi oleh Walikota Medan Bobby Nasution dan istri Kahiyang Ayu. TEMPO/Imam Sukamto
Penyidik KPK Periksa 4 Saksi Dugaan Korupsi di Pemerintah Kota Bandung

Keempat saksi diperiksa penyidik KPK perihal sejumlah paket pekerjaan di Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung serta peran mereka.


BMKG Minta Pelaut Waspadai Gelombang Tinggi 4 Meter dari Sisi Barat Sumbar Sampai NTT

1 hari lalu

Sebuah kapal motor melintasi perairan Kepulauan Seribu di Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Minta Pelaut Waspadai Gelombang Tinggi 4 Meter dari Sisi Barat Sumbar Sampai NTT

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi utntuk beberaoa wilayah perairan, berlaku pada 3 - 4 Oktober 2024.


BMKG Prediksi Hujan Guyur Jakarta Selatan Malam Nanti, Suhu Bisa Tembus 34 derajat Celcius

1 hari lalu

Sejumlah pekerja kantoran menggunakan payung menembus guyuran air hujan, di kawasan gedung perkantoran Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 25 September 2024. Menurut peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebar disertai angin kencang dan petir dampak dari pelemahan siklon tropis di utara yang mengundang konvergensi di wilayah Indonesia, tersebar di wiliayah Selatan, Jabodetabek dan Kepulauan Seribu. TEMPO/Imam Sukamto
BMKG Prediksi Hujan Guyur Jakarta Selatan Malam Nanti, Suhu Bisa Tembus 34 derajat Celcius

BMKG memprediksi Jakarta cenderung berawan sepanjang hari ini, Kamis, 3 September 2024. Hanya Jakarta Selatan yang berpeluang diguyur hujan.


Kemarau Mulai Beralih ke Musim Hujan, BMKG: Ditandai Gerah dan Pengap Sejak Pagi

2 hari lalu

Pedagang kaki lima berjualan keliling menggunakan tenda payung menghindari terik matahari di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Selasa 7 Mei 2024. Fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia merupakan fenomena yang bersiklus terjadi setiap tahun sebagai akibat dari adanya gerak semu matahari dan kondisi cuaca cerah pada siang hari. TEMPO/Subekti.
Kemarau Mulai Beralih ke Musim Hujan, BMKG: Ditandai Gerah dan Pengap Sejak Pagi

Ada sejumlah tanda peralihan musim kemarau ke musim hujan, mulai dari hujan yang tidak merata hingga udara panas dan pengap pada siang hari.


Taiwan Siap-siap Hadapi Topan Krathon

2 hari lalu

Ilustrasi cuaca buruk dan gelombang tinggi. Pexels/Therato
Taiwan Siap-siap Hadapi Topan Krathon

Prakiraan cuaca menyebutkan topan Krathon bakal menyapu wilayah pantai Taiwan yang berupa naiknya gelombang air laut dan hujan lebat.


BMKG Sebut Penyebab Cuaca Jakarta Bikin Gerah Beberapa Hari Terakhir

2 hari lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
BMKG Sebut Penyebab Cuaca Jakarta Bikin Gerah Beberapa Hari Terakhir

Kelembapan dan suhu udara yang tinggi, serta kurangnya angin, ikut memengaruhi kondisi Jakarta terasa panas dan gerah.