TEMPO.CO, Solo - Universitas Sebelas Maret (UNS) menyebut tidak ada lebam pada jasad Gilang Endy Saputra (23), peserta Pendidikan dan Latihan Dasar Resimen Mahasiswa atau Diklatsar Menwa. Kesaksian disampaikan Wakil Rektor UNS Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Ahmad Yunus di Solo, Selasa 26 Oktober 2021.
Ahmad mengaku sempat melihat jenazah mahasiswa Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Sekolah Vokasi UNS tersebut pada Minggu 24 Oktober 2021. Saat itu autopsi belum dilakukan. "Saya tidak bisa melihat memar atau tidak tapi sekilas secara fisik saya tidak bisa melihat darah karena dari RS sudah dibersihkan," katanya.
Mulai dari dada sampai perut, Ahmad menambahkan, tidak ada tanda-tanda merah atau hitam. Kesaksiannya berbeda dari keterangan kepolisian setempat bahwa ada tanda bekas kekerasan pada tubuh Gilang.
Baik kepolisian maupun UNS menyatakan lebih jauh menunggu hasil autopsi. Proses ini dibutuhkan untuk memastikan penyebab kematian Gilang, mahasiswa asal Kabupaten Karanganyar.
Wakil Rektor UNS Ahmad Yunus (kanan) dan Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS Sutanto saat memberikan keterangan kepada wartawan di Solo tentang kronologis kematian peserta Diklatsar Menwa di kampus itu, Selasa 26 Oktober 2021. ANTARA/Aris Wasita
Sementara itu, Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto, menyampaikan kronologis meninggalnya Gilang berdasarkan keterangan dari panitia Diklatsar Menwa. Tak ada aktivitas kekerasan dalam kronologis tersebut.
Kegiatan diklat dimulai Sabtu, pada pukul 06.00 sampai berakhir pukul 23.00 WIB, yang seluruhnya tak beranjak dari sekitaran kampus. Lokasi tersebar di Markas Menwa, Gedung Olahraga (GOR), musala Fakultas Teknik, dan jembatan danau.
Pada hari yang sama, lanjut dia, Gilang mengatakan bahwa kakinya mengalami kram sehingga harus ada pendamping. Pada saat itu, kata Sutanto, korban mulai mengeluhkan sakit punggung hingga akhirnya mendapatkan perawatan dengan alat kompres.
Salah satu anggota kepolisian sedang memperlihatkan sejumlah barang bukti pada kasus kematian salah satu mahasiswa UNS saat mengikuti Diklatsar Menwa di Solo, Senin, 25 Oktober 2021. Kredit: ANTARA/Aris Wasita
Selanjutnya, Gilang disebut tidak sadarkan diri. Pada pukul 21.00 WIB, Menwa berinisiatif membawa ke rumah sakit. Selanjutnya, pada pukul 22.05 WIB dalam mobil ketika dibawa ke rumah sakit, Gilang sudah tidak bernapas dan sampai RS Moewardi dipastikan tidak meninggal. "Ini kronologis dari yang kami tahu," katanya.
Baca juga:
Gempa Swarm Jawa Tengah Menyusut, BMKG: Bisa Kambuhan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.