TEMPO.CO, Jakarta - Eucalyptus deglupta atau pohon pelangi tumbuh menjadi pohon berwarna-warni dari akar hingga pucuk pohonnya. Mengapa begitu?
Bak karya seni, aneka warna pada pohon pelangi menghasilkan gradasi warna-warni cantik yang mempesona. Warna-warna itu hadir tentu bukan tanpa alasan.
Adalah profesor botani di Florida International University, David Lee, yang telah mengeksplorasi produksi warna pada pohon pelangi. Dilansir dari laman Owlcation, Selasa, 17 Agustus 2021, Lee telah melakukan penelitian singkat pada pohon tersebut.
Berdasarkan penelitian itu, ia menemukan teori tentatif yang bisa menjelaskan perubahan warna pada pohon pelangi. Menurut Lee, batang pohon pelangi menghasilkan gonggongan yang tipis dan halus.
Setiap lapisan kulit kayu ditutupi oleh lapisan sel tipis dan transparan yang memungkinkan Anda melihat klorofil di dalam sel di bawahnya. Klorofil merupakan pigmen hijau untuk menangkap energi cahaya yang digunakan tumbuhan dalam fotosintesis.
Baca juga:
Lapisan luar kayu terkadang mengandung klorofil, terutama jika kulitnya tipis. Cahaya akan menembus kulit kayu itu yang memungkinkan klorofil menyerap cahaya dan melakukan fotosintesis.
Seiring bertambahnya usia permukaan batang pohon pelangi, sel-sel transparan di bagian lapisan kulit terluar menjadi penuh dengan pigmen yang disebut tanin. Tanin bisa berwarna kuning, cokelat, atau bahkan merah, tergantung dari jenisnya.
Kombinasi jumlah dan jenis tanin yang berbeda, serta pengurangan jumlah klorofil inilah yang bertanggungjawab atas berbagai warna yang ada pada pohon pelangi. Hal ini juga yang membuat warna-warna di setiap pohon pelangi tidaklah sama.
AMELIA RAHIMA SARI
Baca juga: Melihat Keindahan Pohon Pelangi di Hutan Bondowoso
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.