TEMPO.CO, Jakarta - Pengembang game Epic Games mengumumkan akan menutup game populernya, Fortnite, di Cina pada 15 November 2021. Hal itu dilakukan setelah pihak berwenang memberlakukan pembatasan ketat sebagai bagian dari tindakan keras terhadap sektor teknologi karena dianggap membuat kecanduan penggunanya.
"Tes Beta Fortnite Cina telah berakhir, dan server akan segera ditutup," katanya dalam sebuah pernyataan, sambil menambahkan pada 15 November jam 11 pagi waktu setempat pengembang itu akan mematikan server game, dan pemain tidak akan bisa masuk lagi.
Beijing telah memulai pengekangan peraturan yang luas terhadap sejumlah industri dalam upaya untuk memperketat kendalinya terhadap ekonomi dan perusahaan-perusahaan teknologi yang menanggung beban berat.
Pada September, para pejabat mengatakan mereka ingin mengekang kecanduan di negara yang gila game dengan mengumumkan pengurangan drastis jumlah waktu yang dapat dihabiskan anak-anak untuk bermain online, termasuk juga memerintahkan pemain untuk menggunakan kartu ID saat mendaftar.
Langkah tersebut memberikan pukulan telak terhadap kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan membuat harga saham perusahaan game jatuh. Hal itu membuat Epic Games mengakhiri tes jangka panjang dari versi Fortnite yang khusus dibuat untuk pasar Cina, di mana konten diawasi karena kekerasan yang berlebihan.
Versi uji Cina dirilis pada 2018, tapi Fortnite tidak pernah menerima lampu hijau pemerintah untuk peluncuran resmi karena persetujuan untuk game baru melambat. Game penembak penuh aksi dan game pembangunan dunia milik Epic Games ini adalah salah satu yang paling populer di dunia, memiliki lebih dari 350 juta pengguna—lebih banyak dari populasi Amerika Serikat.
Epic adalah perusahaan kedua berbasis di Amerika yang menarik produk populer dari Cina dalam beberapa pekan terakhir, setelah Microsoft mengumumkan pada Oktober bahwa mereka akan menutup jaringan sosial LinkedIn.
Pada September, ratusan pembuat video game Cina termasuk Tencent bersumpah untuk mengawasi produk mereka dengan lebih baik. Ada 213 perusahaan game berjanji dalam pernyataan bersama untuk melarang konten yang berbahaya secara politis, nihilistik historis, kotor dan pornografi, berdarah dan menakutkan.
Perusahaan game Cina juga telah diperintahkan oleh regulator untuk berhenti fokus pada keuntungan dan mendapatkan penggemar, dan perusahaan yang dianggap melanggar aturan terancam hukuman.
Pengumuman Fortnite disambut dengan kesedihan dari para penggemar di Cina, yang turun ke media sosial untuk meratapi bakal hilangnya permainan kesukaannya. "Saya benar-benar menangis sangat keras—saya hanya bermain dengan pacar saya dan sangat menantikan apa yang akan terjadi selanjutnya," tulis seorang pengguna Weibo. "Ini sangat tiba-tiba."
Banyak yang mengatakan bahwa mereka telah menghabiskan ratusan jam untuk membangun karakter dan jejaring sosial mereka di dalam game. Beberapa akun penggemar Fortnite di Weibo membagikan tautan ke petisi di mana para pemain mendesak Epic Games untuk mentransfer data pemain ke server di luar Cina.
GADGETS NDTV | EPIC GAMES
Baca:
Game Fortnite Chapter 2: Season 7 Hadirkan Alien, UFO, dan Superman
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.